Banjarmasin – Bertepatan pada tanggal 3 Desember 2019 tadi PT Trio Motor Banjarmasin bersama seluruh karyawan memperingati Hari Penyandang Disabilitas Sedunia. Pada kesempatan tersebut baik penyandang difabel tuli dan bisu yang sedang kerja magang di Trio Motor melalui program Kelas Difabel Trio Motor dengan bersemangat membawakan puisi dengan berbahasa isyarat.
Said salah satu peserta magang di Trio Motor mengaku sangat senang karena pada hari difabel sedunia ini seluruh karyawan hingga pimpinan Trio Motor turut serta pada kegiatan ini.
Baginya hal ini sangat menyenangkan karena seluruh karyawan dan pimpinan Trio Motor memberikan perhatian kepada seluruh karyawan difabel yang ada di lingkungan kerja PT Trio Motor Banjarmasin.
“Perusahaan sangat mengapresiasi karyawan maupun peserta magang yang menjadi penyandang difabel di lingkungan PT Trio Motor,” kata Joel Simanjuntak selaku Corporate Communication PT Trio Motor Kalselteng Banjarmasin kepada wartawan Kamis (5/12).
“ Kami bisa berkontribusi bersama teman-teman difabel dengan memberikan mereka kesempatan yang sama seperti karyawan lainnya menjadi sebuah kebanggaan bagi manajemen dan seluruh karyawan,” ucap Joel.
Pada peringatan hari penyandang disabilitas sedunia tahun ini PT Trio Motor juga diundang dalam dialog Inklusi untuk Banua bersama Pemerintah Kota Banjarmasin, Dinas Sosial Kota Banjarmasin dan para difabel yang berhadir.
Dikatakan, kesempatan kali ini Trio Motor memaparkan bahwa pihaknya melalui program CSR ini ingin dapat menjadi role model bagaimana perusahaan dapat memberikan kesempatan, mengembangkan potensi diri difabel dan memberikan mereka pengalaman dalam dunia kerja.
“ Momentum hari difabel internasional tahun ini kami ingin perusahaan-perusahaan di Banjarmasin dan bahkan Kalsel bisa menduplikasi program kami sebaik-baiknya, apa yang kami lakukan adalah bukti bahwa difabel juga memiliki kemapuan yang sama, difabel juga bisa, dan punya semangat untuk terus berkarya,” sebutnya.
“Bagi kami bukan lagi sekedar lapangan pekerjaan yang diperlukan oleh difabel, tetapi bagaimana mereka bisa masuk dan diserap oleh lapangan pekerjaan yang selama ini sebenarnya sudah tersedia,” demikian Joel Simanjuntak. (hif/K-1)