Banjarbaru, KP – Wakil Walikota Darmawan Jaya Setiawan menghadiri Kegiatan Surveillance Audit (SVA) RBRA Tahun 2019, di Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) Bumi Cahaya Bintang Kelurahan Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Selatan, kemarin.
Hadir Kadis Dalduk KB PMP dan PA Ir Puspa Kencana, Ketua Tim Surveillance Audit (SVA) RBRA 2019, Eti Sri Nurhayati, Asisten II, Kadis Perkim, camat dan lurah se Banjarbaru. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan kunci ruang keamanan RBRA Bumi Cahaya Bintang.
Puspa Kencana mengatakan, SVA RBRA 2019 di RBRA Bumi Cahaya Bintang merupakan kegiatan lanjutan. Pengawasan sendiri terus dilakukan Kementerian Perlindungan Anak. Sedang segala kekurangan kelengkapan di RBRA Bumi Cahaya Bintang, juga sudah ditambah.
Wawali Darmawan sangat berterimakasih dengan kunjungan kerja ini, karena berkat bimbingan dan binaan dari Kementerian sejak Program Ruang Bermain Anak ini dimulai 2015 lalu, Banjarbaru kini berhasil memiliki satu RBRA di Bumi Cahaya Bintang.
“Fasilitas ini terus berkembang berkat adanya kerjasama masyarakat dengan SKPD terkait,’’ tandasnya.
Menurutnya, realisasi ruang bermain ramah anak merupakan komitmen bersama, antara pemerintah dan masyarakat dalam penyediaan lingkungan layak untuk anak, ruang yang dinyatakan sebagai tempat yang mengakomodasi kegiatan anak bermain dengan aman dan nyaman, terlindungi dari kekerasan, dan hal-hal lain yang membahayakan.
“Juga tidak dalam situasi, kondisi diskriminatif, demi keberlangsungan tumbuh kembang anak secara optimal dan menyeluruh, baik fisik, spiritual, intelektual, sosial, moral, mental, emosional dan pengembangan bahasa,’’ katanya.
Selain itu program ruang bermain anak ini juga sangat relevan dengan program kota layak anak yang juga sedang diwujudkan di Banjarbaru. Fasilitas ini jadi penyemangat dan motivasi baru guna mewujudkan kota layak anak secara menyeluruh di Banjarbaru.
“Kedepan kami akan terus menyiapkan ruang bermain anak lainnya di beberapa wilayah, apalagi Banjarbaru juga dinyatakan sebagai kota inklusi,’’ katanya.
Sementara Eti Sri Nirhayati menyampaikan, surveillance audit ini merupakan kelanjutan dari kegiatan audit pada tahun lalu, jadi pada tahun lalu yang diaudit ada 28 kabupaten/kota dan sebanyak 26 sudah tercapai indikasinya, diantaranya Kota Banjarbaru.
“Kami melakukan pengawasan untuk melihat kembali bagaimana pemeliharaannya, apa masih sesuai dengan yang diaudit pada tahun lalu atau ada penurunan. Kami harap tentu ada peningkatan,’’ pungkasnya. (wan/K-5)