Banjarmasin, KP – Naiknya air pasang dan tinggi curah hujan saat ini tak pelak membuat sejumlah ruas jalan di Kota Banjarmasin terendam. Salah satunya paling parah dan menjadi langganan setiap air sungai pasang dialami Jalan Simpang Pengambangan, Kelurahan Pengambangan Kecamatan Banjarmasin Timur.
Informasi diterima KP naiknya air pasang Sungai Martapura disusul curah hujan yang cukup tinggi membuat jalan di kawasan itu hampir setiap tahun menjadi langganan terendam.
Pasalnya, ketinggian air paling parah yang mencapai sekitar 30 centimeter hingga setengah meter itu merendam Jalan Simpang Pengambangan dialami warga yang tinggal di RT 9, 10 dan 28.
“Untungnya jalan terendam saat air pasang Sungai Martapura naik dan begitu air kembali surut jalan ini dapat dilalui kembali oleh warga dengan normal,’’kata Fatimah warga Jalan Simpang Pengambangan menuturkan.
Dikemukakan, dalam beberapa hari terakhir ini air pasang Sungai Martapura dimulai sejak sore sekitar pukul 15.00 WITA dan terus naik sampai malam hari, hingga kembali berangsur surut.
“Saat puncak air pasang naik, Jalan Simpang Pengambangan yang berada di tepian Sungai Martapura ini lumpuh total dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena terendam,’’ ujar A’an warga lainnya menambahkan.
Guna mengatasi terendamnya jalan ini, warga berharap agar Pemko Banjarmasin melalui dinas terkait memprogramkan melakukan perbaikan. Seperti meninggikan sepanjang jalan yang terendam.
Menurut penuturan sejumlah warga kepada {{KP}}, Minggu (19/1), tahun 2019 lalu sebenarnya Pemko Banjarmasin, khususnya berada di tepian sungai sudah membebaskan puluhan rumah warga dengan memberikan kompensasi ganti rugi dan selanjutnya berencana akan peninggian bahu jalan di kawasan tersebut.
“Terkait rencana ini kita sangat berharap, dalam tahun anggaran 2020 ini Pemko Banjarmasin agar segera merealisasikan peninggian Jalan Simpang Pengambangan,’’ kata Ketua RT 9 Simpang Pengambangan, Halim Ahmad.
Diakui Halim Ahmad, untuk menahan masuk air pasang sebenarnya Pemko Banjarmasin sudah beberapa kali melakukan penyiringan dengan menggunakan bahan kayu ulin.
“Namun karena sudah lama, ditambah air pasang Sungai Martapura yang terus naik, terendamnya Jalan Simpang Pengambangan ini sulit dihindari,’’ ujarnya.
Ia juga mengakui, sesuai dijanjikan Pemko Banjarmasin, rencana perbaikan Jalan Simpang Pengambangan ini direalisasikan dalam tahun 2020 ini.
“Saya sudah melihat grand desainnya kemungkinan untuk mengatasi agar jalan ini tidak terendam lagi, akan dibangun jembatan gantung dengan struktur tiang beton,’’ kata Halim Ahmad. (nid/KPO-2)