BANJARMASIN, KP – Kepala Dinas Perdagangan Kalsel H Birhasani pada awal tahun ini tidak ada hari besar keagaman maupun nasional yang bisa meningkatkan keperluan masyarakat terhadap bahan pokok.
“Tetapi yang kita khawatirkan akibat musim yang ekstrim seperti curah hujan tinggi intensitasnya maupun gelombang yang tinggi di laut, sehingga mungkin saja akan memicu keterlambatan ataupun kekurangan pasokan berbagai kebutuhan bahan pokok, baik antar daerah di Kalsel sendiri, lebih-lebih yang dari luar pulau Kalimantan,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Drs H Birhasani M.Si, sembari menambahkanm untuk itu kita harus tetap siap siaga menghadapi.
Birhasani mengatakan, saatnya mengandalkan potensi daerah sendiri, produk daerah sendiri apakah itu sayur mayur maupun hasil kehutanan lainnya, begitu juga produk-produk manufaktur yang mendukung pemenuhan pangan bagi masyarakat.
Dikatakan, memang ada beberapa jenis komoditi produk yang mau tidak mau mengambilnya dari luar, karena tidak cukup ataupun tidak ada di tempat, misalnya bawang merah, sudah mulai agak sedikit naik, walaupun pasokan cukup normal, tetapi keterlambatan yang sering terjadi dilapangan.
Terlambat datang ke daerah kita yang dipicu angin dan gelombang besar di laut, baik laut Makassar maupun laut Jawa menuju daerah Banjarmasin.
Berakibat sambungnya, seperti jenis-jenis bawang, kandungan air menjadi lebih tinggi, akan memicu kurang baik kualitas bawang merah yang bisa berakibat cepat busuk, yang harus diantisipasi para pedagang, yang memicu harga naik kembali.
Adapun Cabai yang diandalkan saat ini dari luar Kalsel, namun akibat keterlambatan masuk Kalsel, untungnya ada cabe produk lokal Kalsel yang bisa menutupi.
“ Kita harapkan kedepan sentra-sentra cabai tidak dilanda banjir lagi atau gagal panen, yang bisa memicu lebih tinggi naik harganya,” pungkasnya.
Ssementara salah satu kebutuhan pokok yang naiknya menyolok adalah bawang merah di pasar kini sudah mencapai Rp40.000/kg. (hif/K-1)