Banjarmasin, KP – DPRD Jawa Timur belajar cara peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari Kalsel, yang dinilai memiliki banyak potensi untuk pengembangan PAD.
“Kalsel memiliki potensi untuk pengembangan PAD, yang bisa di tiru Jawa Timur,’’ kata pimpinan rombongan Badan Anggaran DPRD Jawa Timur, H Muzammil Syafii kepada wartawan, usai pertemuan dengan DPRD Kalsel, Selasa (7/1), di Banjarmasin.
Menurut Muzammil, Jawa Timur perlu meningkatkan PAD, mengingat APBD setempat mengalami defisit hingga Rp2 triliun, terutama dalam pengembangan badan usaha milik daerah (BUMD).
“Satu-satunya BUMD di Jawa Timur yang menonjol hanyalah Bank Jatim, sedangkan lainnya perlu dikembangkan lagi agar bisa meningkatkan PAD,’’ ujar politisi Partai NasDem ini.
Diakui, Kalsel memiliki BUMD yang bergerak di sektor pelabuhan, yang memberikan kontribusi PAD yang cukup besar dalam pengelolaan alur ambang Sungai Barito.
“Ini salah satu yang bisa dicontoh dari Kalsel, dimana keberadaan PT Pelindo III di sana bisa memberikan kontribusi bagi PAD Jawa Timur,’’ tambah Muzammil.
Hal ininya juga bisa ditiru, karena potensi pengembangan BUMD cukup terbuka luas, dan diharapkan penyertaan modal kepada beberapa BUMD ini bisa memberikan kontribusi peningkatan PAD.
“Kita harapkan berbagai upaya menggenjot PAD bisa menutupi defisit keuangan daerah,’’ tegas politisi senior ini.
Anggota Badan Anggaran DPRD Jawa Timur ini berharap kunjungan ke Kalsel ini bisa menambah wawasan untuk mencari peluang dalam peningkatan PAD, terutama menjajaki berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan Jawa Timur, sesuai kondisi dan potensi yang ada.
“Kita harapkan bisa terealisasi, agar Jawa Timur tidak mengalami defisit anggaran,’’ tambahnya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, dimana antar daerah perlu tukar menukar pemikiran dalam upaya peningkatan PAD di daerah masing-masing. (lyn/K-1)