Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kabar BanuaTapin

Satu Pohon Lombok Nyaris Dihargai Rp1 Juta

×

Satu Pohon Lombok Nyaris Dihargai Rp1 Juta

Sebarkan artikel ini
hal 16 Tapin 35 klm 2
TANAMAN CABE HIYUNG - Dikenal warga setempat tanaman lombok rawit, kini banyak di tanam dan dikembangkan oleh warga setempat dan bahkan kini ditanam dan dikembangkan di dalam pot atau polibek. (KP/Ist)
Kop Tapin

Rantau, KP – Sungguh luar biasa, dan ini dapat memacu petani lombok (cabe-red) untuk mengembangkan tanaman ini dalam pot, satu pohon cabe rawit hiyung berpolibek dengan panjang rentang dahan sekitar 2 (dua) meter dihargai nyaris seharga satu juta rupiah atau tepatnya Rp.900.000,- per pohon.

Berkah bagi masyarakat desa Hiyung dan ini dapat memicu para petani cabe di daerah ini untuk mengembangkannya, bahkan para petani cabe di desa Hiyung kecamatan Tapin Tengah kabupaten Tapin yang berhasil mengembangkan pertanian khususnya tanaman cabe rawit Hiyung yang menjadi unggulan pertanian di Kabupaten Tapin.

Baca Koran

“Satu pohon cabe rawit Hiyung dihargai Rp.900.000,- per pohon yang dibeli oleh orang dari luar daerah Tapin,’’ tandas Junaidi Sekdes Hiyung Kecamatan Tapin Tengah kabupaten Tapin menceritakan kepada para awak media belum lama tadi di Desa Hiyung.

Diceritakan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Hiyung Junaidi, banyaknya masyarakat desa Hiyung yang berhasil mengembangkan pertanian cabe, mempunyai cerita sukses tersendiri bagi Kabupaten Tapin di seantero Kalsel.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan inovasi pertanian di daerah ini, masyarakat petani cabe di desa hiyung kini memiliki trend terbaru dalam menanam cabe Hiyung dengan menanam bibit cabe dalam Pot atau Polibek yang banyak mendatangkan keuntungan.

“Satu pohon berpolibek kini menjadi incaran para pembeli yang ingin menanam cabe di pekarangan rumah,” ungkap Junaidi

Diugkapkan Junaidi, warga desa hiyung saat ini berlomba menanam cabe hiyung tidak hanya pada lahan pertanian tetapi juga menanam pada polibek besar yang banyak dibeli oleh masyarakat sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Desa Hiyung, “Dan bahkan yang datang ke desa ini tidak hanya dari daerah Tapin tetapi juga dari luar daerah Tapin,” ujarnya.

Baca Juga :  Diskominfo dan PMI Tapin Luncurkan IDORA, Aplikasi Donor Darah Digital

Menurut Junaidi dengan bermodal sekitar Rp.100 ribu untuk membeli pot besar dan beberapa batu bata, tanaman cabe yang ditanam pada media pot dapat tumbuh lebih besar dan subur serta berbuah sangat lebat.

“Untuk membuat median tanaman pada pot besar pada bagian bawah pot lebih dulu diberikan alas batu bata merah, kemudian sekam padi serta akar ilung dan terakhir tanah pupuk kandang, dalam waktu sekitar 4 (empat) bulan tanaman cabe sudah berbuah,” terang Junaidi

“Saat ini masyarakat Hiyung juga banyak menanam cabe Hiyung dengan polibek ataupun pot besar karena banyak dicari oleh pembeli,” pungkas Junaidi. (ari/K-6)

Iklan
Iklan