Banjarmasin, KP – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 ini, semakin membuat dinamika politik di Kalimantan Selatan semakin gempita.
Spekulasi pun bermunculan, terkait beberapa figur bakal pasangan calon yang akan maju sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin.
Belakangan ini, berkembang isu jika nama salah satu kader Partai Golkar yang juga Ketua Umum Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB), Yuni Abdi Nur Sulaiman dipasangkan dengan seorang birokrat Pemerintah Provinsi Kalsel, Fajar Desira.
Kabarnya, H Yuni Abdi Nur Sulaiman akan dipasang sebagai Bakal Calon Wali Kota dan Fajar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Banjarmasin.
Terkait spekulasi tersebut, salah satu putera tokoh banua, H Abdussamad Sulaiman HB tersebut, mengungkapkan masih terlalu cepat untuk menyimpulkan hal tersebut saat ini.
Menurutnya, bagaimanapun keinginan setiap pribadi ingin maju dalam kontestasi Pilkada, namun, sebagai kader partai tentu harus patuh dan tunduk pada keputusan partai. Termasuk, siapa saja nama yang ditunjuk sebagai bakal calon kepala daerah maupun wakilnya nanti.
“Berkeinginan boleh saja, tapi sebagai seorang kader partai, harus selalu patuh dan tunduk pada keputusan partai. Itu yang paling penting” ujar pria ramah yang akrab disapa H Iyun itu.
Meski pihaknya, lanjut H Iyun, terus menjalin komunikasi politik dengan tokoh-tokoh dan partai politik di Banua, tapi semua keputusan kami serahkan kepada DPP Partai Golkar.
Diungkapkannya, spekulasi tersebut muncul saat ia secara tak sengaja bertemu dengan para petinggi DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel, termasuk Ketuanya, H Sahbirin Noor yang juga kebetulan sedang melaksanakan ibadah umrah.
“Semua diluar rencana, jadi tidak ada yang namanya ‘Koalisi Madinah’ seperti yang dikabarkan. Tak ada deal-deal politik di sana. Kami sekeluarga murni menjalankan ibadah umrah sekaligus ziarah di makam Almarhumah Ibunda kami di Madinah,” tegasnya. (opq/KPO-2)