Setiap jelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel, Ketua terpilih KONI Barito Kuala memilih mundur dari kursi kepemimpinan Setiap jelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel, Ketua terpilih KONI Barito Kuala memilih mundur dari kursi kepemimpinan

Banjarmasin, KP – Fenomena baru terjadi di kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Barito Kuala. Setiap menjelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) sang ketua memilih mundur dari kursi kepemimpinan.
Terbaru ketua KONI Batola tahun kepengurusan 2018-2022, Saleh memilih melepas jabatan. Saleh beralasan ingin fokus pada tugasnya sebagai Ketua DPRD Batola.
Pengunduran diri Saleh diserahkan ke Koni Batola pada 31 Desember 2019 lalu surat resmi diajukan ke Koni Batola pada 12 Februari 2020. Sebagai pengganti Saleh KONI Batola menunjuk Drs Dahlan sebagai pelaksana tugas (plt).
Surat pengajuan Dahlan sebagai Plt Ketua Koni Batola diserahkan para pwngurus ke Koni Kalsel di sekretariat KONI di Banjarmasin pada Selasa (25/2/2020).
“Ya tadi rombongan Koni Batola beserta plt ketua KONI Batola datang ke sekretariat Koni Kalsel untuk menyampaikan surat menunjukkan plt ketua KONI Batola,” Ketua Bidang organisasi Koni Kalsel Firdaus Mansyori.
Firdaus mengatakan dalan surat tersebut alasan pengunduran diri ketua KONI Saleh karena lebih fokus pada tugasnya sebagai ketua DPRD Batola.
“Kita sangat mengapresiasi tindakan dari ketua KONI yang ingin fokus sebagai wakil rakyat sehingga bisa dibikin orang yang juga fokus menangani olahraga di Kabupaten setempat,” kata Firdaus.
Apalagi pengajuan surat pelaksana tugas itu udah sesuai dengan prosedur dan aturan gimana perwakilan dan anggota Koni melakukan rapat untuk menunjuk pelaksana tugas sebagai pengganti ketua KONI yang mundur.
“KONI Kalsel pun akan segera memproses surat keputusan pelaksana tugas ketua KONI Batola sambil menunggu tanda tangan dari ketua KONI Kalsel,” jelas dia.
Jika surat penunjukan pelaksana tugas Ketua KONI Batola keluar maka Koni Batola berkewajiban menggelar musyawarah olahraga luarbiasa Kabupaten (Musorlubkab) dalam waktu segera.
“KONI Batola memiliki waktu 6 bulan untuk segera menggelar musyawarah luar biasa untuk memilih ketua KONI yang baru dalam forum tersebut,” sebut dia.
Firdaus menambahkan merupakan hal yang wajar jika ketua KONI di kabupaten atau kota memilih mundur karena lebih mementingkan tugas yang diemban sebagai wakil rakyat.
“Jadi undur diri ketua itu dalam organisasi keolahragaan sudah hal yang biasa jika dia memiliki tugas yang lebih berat maka bisa melepas jabatan ketua,” sambung dia.
Pemilihan ketua KONI Batola yang baru lebih baik segera dilaksanakan untuk kebaikan daerah setempat dalam hal ersiapan menghadapi Porprov 2021 di Hulu Sungai Selatan (HSS).
Paska dilantik sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang baru pada Sabtu (31/3/2018) untuk tahun kepengurusan 2018-2022, Saleh berdasarkan hasil Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI yang diikuti 27 perwakilan cabang olahraga di Aula Mufakat Kantor Bupati Batola.
Sebenyak 21 cabang olahraga (cabor) dari 27 cabor yang ada, membuat pernyataan dukungan terhadap Saleh secara aklamasi.
Pengunduran diri ketua KONI Batola juga pernah terjadi Lima bulan menjelang perhelatan Porprov 2017, Tabalong September lalu. Ketua KONI Baritokuala, Nazhirni mengundurkan diri dari jabatan yang didudukinya selama dua periode tersebut. (rel/nfr/k-9)