Banjarbaru, KP – Kabar pencaloan CPNS di Kalsel dan anggota Komisi II DPR RI, Djarot Syaiful Hidayat, Kamis (13/2), sore melakukan pemeriksaan.
Itu proses Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), di Gedung Idham Chalid.
Saat itu sedang berlangsung Computer Asisted Test (CAT) CPNS Pemerintah Kabupaten Barito Kuala.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, kehadiran dirinya untuk mengecek sistem penerimaan seperti apa.
Diakuinya sistem saat ini menggunakan CAT, sehingga benar-benar objektif dan transfaran.
“Saya lihat tadi benar-benar transfaran, setelah selesia peserta bisa melihat nilai dan perankingan.
Dengan cara seperti ini CPNS yang dihasilkan bisa objektif, transfaran, dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Djarot.
Djarot tidak menampik di daerah lain mendapatkan informasi terkait pencalian. Isu calo bermain masih ditemukan.
Lebih aneh, ujarnya, masih ada peserta yang percaya dengan pencalonan tersebut.
Padahal diakuinya, sistem yang ada sudah menutup cara-cara pencalonan.
“Saya sampaikan tidak ada calon, karena semua didasarkan atas kemampuan peserta,” bebernya.
Ia menambahkan, setelah mengecek proses CAT yang dijalani peserta tidak menemukan catatan kekeliruan.
Disebutnya, di dalam ruangan memenuhi syarat, komputer dalam kondisi baik, dan soal juga tidak ada permasalahan.
Terkait penurunan passing grade, Djarot menyebut tujuannya agar peserta bisa memenuhi batas nilai.
Ia mengatakan alangkah lebih bagus lagi nilai peserta melebihi passing grade yang ditetapkan.
“Passing grade diturunkan agar bisa dicapai, daripada dinaikan tapi banyak yang gugur. Passing gradenya diturunkan dengan kualitas soal sama,” ucapnya.
Menurut Djarot, penerimaan CPNS baru tahap proses awal dan masih ada penjaringan berikutnya, yaitu seleksi kompetensi bidang (SKB).
Djarot berharap formasi yang sudah tersedia bisa terisi penuh.
“Kami juga mendorong pengaduan kalau ada informasi sampaikan ke kita.
Kami berharap CPNS transfaran dan objektif. Jangan sekali-sekali megutip uang dari mereka yang berjuang, dosanya tujuh kali lipat ini nasib orang.
Jika masuk CPNS melalui jalur upeti jangan harpakan ASN baik, dia pasti korupsi juga,” pesannya.(mns/K-2)