Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Kalsel – Kalbar Bersaing Ungkap Terbanyak Narkoba, Dewan Apresiasi Polda Kalsel

×

Kalsel – Kalbar Bersaing Ungkap Terbanyak Narkoba, Dewan Apresiasi Polda Kalsel

Sebarkan artikel ini
1 25 klm Polda
PIAGAM PENGHARGAAN – Ketua DPRD Kalsel H Supiah HK SH MH, memberikan piagam penghargaan kepada Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fanani atas keberhasilan jajarannya mengungkapkan tindak pidana shabu-shabu, JUmat (14/2). (KP/Yana)

Banjarmasin, KP – Dalam urusan pengungkapan terbanyak peredaran narkoba, Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) mapun BNNP dengan jajaran Polda Kalimantan Barat (Kalbar) bersaing.

“Iya ada 100 kasus shabu-shabu yang berhasil diungkap BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Kalbar, kemarinnya,” kata Direktur Resnarkoba Polda Kalsel, Kombes Pol Wisnu Widarto, kepada awak media, disela pemusnahan barang bukti 34,27 kilogram sjabu-sjabu, termasuk pil ekstasi di Mapolda Kalsel, Jumat (14/2).

Baca Koran

Pemusnahkan dipimpin Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kapolda Kalsel) Irjen Pol Yazid Fanani.

Dikatakan, Kalsel saat ini bisa dibilang urutan ketiga pengungkapan kasus shabu terbanyak se-Kalimantan.

Sedangkan urutan pertama saat berdasarkan data diduduki Kalbar, kemudian urutan kedua Kalimantan Timur (Kaltim).

“Kasus shabu di di Kaltim berjumlah 30 kasus, dan Kalsel urutan ketiga,” ujarnya lagi.

Keterangan lain, perang melawan narkoba yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalsel dianggap berhasil dalam beberapa tahun terakhir.

Itu berdasarkan hasil survey tim BNN Pusat pada awal 2019 diperoleh data peringkat penyalahgunaan narkoba di Kalsel turun dari peringkat 5 secara nasional menjadi 12.

Bisa dibilang sebuah keberhasilan, tetapi jajaran terus berkomitmen memerangi narkoba, berharap Kalsel ada diperingkat terakhir dalam penyalahgunaan narkoba.

Data BNNP Kalsel jumlah pengguna narkoba saat mencapai hampir 60 ribu orang.

Kalsel juga menjadi target peredaran narkoba yang dipasok tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri khususnya negara tetangga Malaysia.

Di Indonesia angka kerugian akibat kejahatan narkoba ini per tahun mencapai Rp84 triliun. Dan jumlah korban meninggal akibat narkoba per harinya sebanyak 30-40 orang.

[]Sejarah

Sementara Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, tidak mau Kalsel menjadi wilayah pengguna narkoba.

“Mendukung penuh Kepolisian memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga :  Gempa 5,4 Magnitudo Guncang Lampung, Terasa Hingga di Lima Kota

Pemberantasan narkoba di Kalsel terus berjalan.

Namun tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh pihak Kepolisian.

Melainkan membutuhkan peran serta seluruh pihak terkait, termasuk peran serta masyarakat,” ujar gubernur melalui Sekdapov, HA Haris Makkie, kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, selain sejarah dalam pengungkapan kasus narkoba di Provinsi Kalsel dengan jumlah barang bukti terbanyak selama ini, dilakukan kurun satu bulan.

“Sebagai dukungan, Paman Birin menginstruksikan agar tes urine pun dilakukan secara berkala terhadap ASN di lingkup Pemprov Kalsel,” jelas Haris.

Sementara menurut H Supian HK SH MH, pemberantasan narkoba harus menjadi perhatian bersama, mengingat korbannya ke generasi penerus bangsa.

“Karena itu jika melihat aktivitas terlarang ini, langsung laporkan.

Setidaknya agar menjadi pelajaran bila menggunakan narkoba ganjaran hukuman yang akan diterima,” ujar Supiah HK, yang juga Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel.

Ketua DPRD Kalsel, memberikan piagam penghargaan kepada Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fanani atas keberhasilan jajarannya mengungkapkan tindak pidana shabu-shabu ini

Ia mengharapkan, agar pemberantasan narkoba tidak berhenti sampai di sini.

“Kita mengapresiasi Polda Kalsel atas keberhasilan mengungkap kasus narkoba,” kata Supian HK.

“Diperkirakan sekitar 270 ribu orang, termasuk generasi muda akan menjadi korban, jika narkoba ini tidak berhasil dihentikan peredarannya,” tambahnya.

Sedangkan Sekretaris Umum MUI Kalsel, H Fadli Mansyur, kinerja jajaran Dit Resnarkoba Polda Kalsel sangat pantas diapresiasi setinggi-tingganya.

Karena berhasil menyelamatkan putra putri bangsa dari bahaya narkoba.

“MUI tentu sangat mendukung, karena sesuai dengan visi dan misi kami. Jadi apresiasi yang luar biasa untuk para anggota polda,” ucap H Fadli.

Terlebih lagi, lanjut H Fadli, pemberantasan narkoba seirama dengan program MUI dengan lembaganya, Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Anna). (lyn/K-2)

Iklan
Iklan