Kisruhan antara Askab PSSI Kotabaru dengan pihak Asprov PSSI Kalsel meruncing, hasil kongres di Kotabaru dikatakan tidak sah
Banjarmasin, KP – Kisruh Asosiasi Kabupaten (Askap) PSSI Kotabaru untuk periode 2020-2024 pimpinan Pudjo Hardijanto, yang baru terpilih sebagai Ketua dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalsel semakin meruncing.
Usai dianggap Kongres Askab Kotabaru pada Januari lalu dianggap tidak sah, karena masih kurang persyaratan ketidak hadiran Asprov PSSI di ajang pemilihan ketua PSSI itu, Askab PSSI Kotabaru melakukan perlawanan.
Bahkan kubu Pudjo Hardijanto mengancam akan membuka bobrok PSSI Kalsel, yang hadir dalam kongres Akba PSSI Kotabaru, namun tidak mau masuk ke arena kongres.
“Kami semua punya bukti bahwa ada perwakilan PSSI Kalsel di Kotabaru namun tidak mau hadir di kongres,” kata Purwanto yang dipercaya para anggotanya memimpin pemilihan Kongres Askab PSSI Kotabaru.
Salah satu buktinya kata Purwanto adanya bukti tiket penerbangan pesawat, dan suara percakapan menyatakan oknum perwakilan PSSI Kalsel tersebut hadir namun tidak masuk ke arena kongres.
Purwanto hanya meminta agar Askab PSSI Kotabaru periode 2020-2024 pimpinan Pudjo Hardijanto yang baru terpilih melalui kongres PSSI Kotabaru segera disahkan.
“Kami meminta agar PSSI segera menerbitkan SK (surat keputusan) kami,” kata dia.
Purwanto juga menyesalkan pernyataan pengurus PSSI Kalsel, bahwa kongres askab Kotabaru dan penunjukan Ketua askab PSSI Kotabaru dianggap tidak sah dan harus digelar ulang.
“Apa alasannya beliau menyatakan itu. Sedangkan di waktu kongres tersebut oknum Asprov hadir tapi tidak berani masuk,” kata dia.
Apalagi dalam voting lima klub dari sembilan anggota Askab PSSI Kotabaru mengatakan setuju Pudjo Hardijanto sebagai ketua PSSI Kotabaru yang baru.
“Apa karena petahana jelas kalah dengan angka voter 5 banding 4 lalu perwakilan Asprov PSSI tidak mau masuk kongres, sehingga menyatakan kongres tidak sah. Jika ada permainan keberpihakan kepada patahana ini sangat merugikan sepakbola Kotabaru,” kata dia.
Purwanto bahkan siap membawa lima klub yang memberikan dukungan resmi untuk menghadap pengurus PSSI Kalsel jika diperkenankan.
Sebelumnya Ketua Harian Asprov PSSI Kalsel, Djumaderi Maserun mengatakan kongres PSSI Kotabaru tidak sah, karena ada persyaratan yang tidak lengkap yakni asprov PSSI tidak hadir dalam Kongres di Kotabaru itu.
Agar Kisruh di Askab PSSI Kotabaru tidak melebar, PSSI Kalsel menunjuk Exco Kalsel Syarifuddin Ardasa sebagai karateker Ketua Askab PSSI Kotabaru untuk menggelar kongres ulang.
Dihubungi ulang Sabtu (15/2/2020) siang Djumaderi mengaku semua permasalah PSSI Kotabaru ada ditangan Syarifuddin Ardasa sebagai karateker Askab PSSI.
“Hubungi Syarifuddin saja soalnya sudah diserahkan ke dia,” kata Djumaderi.
Terpisah, Syarifuddin mengaku soal Askab PSSI Kotabaru lebih baik ke Ketua Harian PSSI Kalsel Djumaderi Maserun atau Sekretaris PSSI Kalsel Baktiansyah.
“Kalo ini konfirmasi ke Pak Jum atau Pak Bakti. Karena bukan ranahnya abang,” ujar Udin sapaannya melalui WhatsApp Sabtu siang.
Soal pelaksanaan kongres ulang Askab, Udin menjelaskan akan diagendakan, setelah selesai mmpelajari semua informasi, komunikasi dan verifikasi ke semua stake holder sepakbola Kotabaru.
Sementara usai terpilih sebagai Ketua Askab PSSI Kotabaru periode 2020-2024, Pudjo Hardijanto Sabtu (18/1/2020) malam langsung berkeinginan menggelar audensi dengan Asprov PSSI di Kalsel Senin (27/1/2020) lalu.
Sayang meski datang jauh jauh dari Kotabaru ke Bannarmasin namun keinginan untuk bertemu pengurus Asprov PSSI Kalsel menemui jalan buntu. Para pengurus menghindar dan enggan bertemu dengan rombongan. (rel/nfr/k-9)