Ketersediaan tambahan tenaga dokter tentunya , RS Sultan Suriansyah yang baru beroperasi sekitar diharapkan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal
BANJARMASIN, KP – Komisi IV DPRD Banjarmasin mengusulkan, agar Rumah Sakit (RS) Sultan Suriansyah meminta tenaga dokter yang disediakan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) , Kementerian Kesehatan(Kemenkes) melalui Program Internship Dokter Indonesia (PIDI).
Baik dalam penyediaan dokter umum maupun dokter spesialias. Sebab pemerintah melalui PPSDM Kementerian Kesehatan siap membantu bagi daerah atau rumah sakit yang kekurangan tenaga dokter,
kata Ketua Komisi IV, DPRD Kota Banjarmasin, Matnor Ali.
Kepada sejumlah wartawan, Senin(17/2/2020) ia mengemukakan, dengan ketersediaan tambahan tenaga dokter tentunya , RS Sultan Suriansyah yang didirikan oleh Pemko Banjarmasin dan baru beroperasi sekitar September 2019 lalu diharapkan akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal.
Dijelaskan, PIDI adalah program internship (pemahiran) sekaligus pemandirian untuk dokter umum yang baru lulus dari Fakultas Kodokteran guna memantapkan mutu profesi dokter.
PIDI lanjutnya juga menjadi salah satu syrata untuk mendapatkan surat tanda registrasi (STR). Karena itu PIDI bersifat wajib dan ia merupakan bagian dari proses pendidikan dokter sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran Nomor : 20 thun 2013,
ujarnya.
Menurutnya, PIDI tersebut sudah dikomunikasikan dan dikonsultasikan komisi IV DPRD Kota Banjarmasin dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dan pihak kemenkes siap membantu.
Matnor Ali mengatakan, komisi IV juga sudah mengusulkan agar pihak RSUD Sultan Suriansyah follow up itu. Dan Alhamdulillah saat dikonfirmasi, Dirut RSUD Sultan Suriansyah berjanji segera menindaklanjuti,
ujarnya.
Dikatakannya, saat ini baru ada beberapa RS di Banjarmasin yang mengambil PIDI, diantaranya RS Bhayangkara, RSUD Ulin, TPT. Sementara RSUD Sultan Suriansyah karena baru beroperasi berencana siap akan mengajukan penyediaan PIDI.
“Kebetulan sekitar , Juli atau Agustus akan ada gelombang III. Jadi bisa sebanyak 14 tenaga medis yang bisa ditempatkan ke RSUD Sultan Suriansyah,” ujarnya.
Matnor Ali menandaskan, pihak RSUD Sultan Suriansyah jangan khawatir. Sebab, salary tenaga medis itu yang ditanggung Kemenkes yang dibebankan melalui APBN.
Lebih jauh ketua komisi diantaranya membidangi masalah kesehatan dari F-Partai Golkar ini mengemukakan, Kemenkes cukup kesulitan menyalurkan dokter umum.
Pasalnya, karena jumlah formasi CPNS sangat terbatas dan tidak sebanding dengan lulusan yang dihasilkan Fakulutas Kedokteran. Untuk mengatasinya, PPSDM Kemenkes mencari terobosan melalui PIDI,
ujarnya.
Matnor Ali mengatakan, dengan adanya program internship kebutuhan tenaga dokter untuk semua daerah bisa terpenuhi. Karena setelah lulus dan diambil sumpah mereka diwajibkan ikut internship dengan jangka waktu yang telah ditentukan, baik ditempatkan di rumah sakit atau puskesmas,
demikian kata Matnor Ali. (nid/K-5)