Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Strategi Tumbuh Kembangkan Pariwisata

×

Strategi Tumbuh Kembangkan Pariwisata

Sebarkan artikel ini
Hal 14 Foto 1 35 klm tinggi 10 cm.jpg
TUKAR CINDERAMATA - Rombongan komisi II dipimpin Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya SH MH saling tukar cinderamata dengan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Leo Hananto. Kunjungan dilaksanakan guna menggali dan saling tukar informasi terkait strategi upaya meningkatkan dan menumbuh kembangkan pariwisata Kota Banjarmasin. (KP/Amir)

Banjarmasin, KP – Menjadikan Kota Banjarmasin salah satu kunjungan wisata sekaligus dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus diupayakan, tidak hanya oleh Pemko tapi juga pihak DPRD Kota Banjarmasin.

Belajar dari sejumlah daerah yang dinilai pariwisatanya berkembang pesat, Komisi II DPRD Kota Banjarmasin melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta.

Baca Koran

Dalam pertemuan, Senin (3/2/2020),  ombongan Komisi II DPRD Kota Banjarmasin yang diterima Komisi II Kabupaten Bogor banyak mendapatkan informasi terkait strategi dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pariwisata.

Adapun kebijakan dan program di bidang kepariwisataan yang dilaksanakan daerah yang berjuluk The City Of Tourism tersebut adalah melalui program penataan obyek wisata, peningkatan kualitas pelayanan kepariwisataan, dan secara gencar melaksanakan promosi pariwisata dan budaya melalui berbagai media, pameran hingga menyelenggarakan event pariwisata.

Hal menarik dalam pertemuan ke daerah berjuluk The City Of Tourism tersebut, rombongan komisi II dipimpin Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Harry Wijaya SH MH ini, dalam mengelola pariwisata sekaligus menggali PAD di sektor ini melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Meski dinilai belum maksimal, namun dengan didirikannya BUMD ini PAD sektor pariwisata Kabupaten Bogor mencapai Rp350 miliar dengan 7 juta kunjungan wisatawan pertahun,’’ kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor,  Leo Hananto yang didampingi anggota komisi, M Rizky.

Ia menambahkan, pembangunan industri pariwisata Kabupaten Bogor menjadi skala prioritas. Karena itu, segala sarana prasarana, transportasi dan pelayanan seluruh destinasi wisata dimiliki terus ditingkatkan.

Sementara dalam kunjungan di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Selasa (4/2/2020), rombongan komisi II juga banyak menerima masukan. Terutama terkait dalam mempromosikan destinasi wisata dengan memanfaatkan sosial media (digital marketing) secara intens.

Baca Juga :  Sekda Ikhsan Sebut Forum Purna Bakti Pemkot Banjarmasin Sangat Diperlukan Pemikirannya

Menurut Kabid Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Shinta menjelaskan, strategi komunikasi integrated marketing melalui sosial media merupakan sarana paling efektif untuk menyebarkan informasi pariwisata karena jangkauannya begitu luas.

“Mengingat, dengan konten-konten menarik, seperti melalui instagram kita dapat menyuguhkan teks, gambar, audio dan vedios yang dapat memberikan informasi tentang produk destinasi wisata,’’ ujarnya.

Menurutnya, meski DKI Jakarta tidak banyak memiliki wisata alam, namun sebagai ibukota negara, pusat pemerintah, pusat perdagangan, sejarah, budaya, banyaknya tempat hiburan, dan wisata belanja, mampu menyumbang PAD Rp2,5 triliun.

Menangapi hasil kunjungan kerja dilaksanakan, Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin, Faisal Hariyadi, mengatakan, berbagai kebijakan dan terobosan yang dilaksanakan Kabupaten Bogor, maupun DKI Jakarta patut ditiru dan menjadi pembalajaran bagi Pemko Banjarmasin yang kini terus berusaha menumbuh kembangkan peningkatan pariwisata kota ini.

“Seperti halnya destinasi wisata sungai dan Pasar Terapung sebagai salah satu yang menjadi andal destinasi pariwisata Kota Banjarmasin,’’ujarnya.

Faisal Hariyadi menilai, keberadaan sejumlah destinasi wisata di kota berjuluk ‘seribu sungai’ ini harus diakui belum menarik secara siginifikan wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Banjarmasin, sehingga capaian PAD diperoleh masih sangat kecil baru sekitar Rp300 juta pertahun.

Menurutnya, menyadari fakta tersebut, menuntut Pemko Banjarmasin untuk lebih genjar lagi mencari starategi meningkatkan sarana serta prasarana seluruh destinasi wisata yang dimiliki kota ini.

“ Selain itu tidak kalah penting secara gencar memanfaatkan sosial media untuk menyampaikan informasi guna menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara agar tertarik berkunjung ke Kota Banjarmasin,’’ demikian Faisal Hariyadi. (nid/K-5)  

Iklan
Iklan