Banjarmasin, KP – H Troy Satria, salah satu anggota Komisi IV DPRD Kalsel, tuntaskan /akhirnya reses di delapan desa yang merupakan asal daerah pemilihannya di Kabupaten Tanah Laut (Tala) ini.
Itu diawalinya menyerap aspirasi warga Batu Ampar, Bati-Bati hingga Kecamatan Penyipatan.
Dari keterangan, politisi Partai Golkar Kalsel ini, turun ke pedesanaan dimulai Kamis (20/2) di Desa Tajau Mulia, Desa Jilatan Alur, kemudian dilanjutkan ke Desa Ambawang Kecamatan Batu Ampar.
Kemudian pada Jumatnya, (21/2) dilanjutkan ke Desa Ujung Lama, Desa Nusa Indah Kebun Sayur Kecamatan Bati-bati, ke Desa Sukaramah dan Desa Batu Mulya Kecamatan Panyipatan.
Diakhiri menjemput aspirasi di Desa Bumi Asih Kecamatan Panyipatan.
Disebut, dari hasil reses terungkap sebagian besar masyarakat mengeluhkan masalah infrastruktur, terutama jalan dan drainase.
Kondisi jalan katanya, memang memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah, agar masyarakat bisa menikmati jalan yang mulus dan tidak berlubang-lubang.
“Ini akan jadi perhatian untuk disampaikan ke Pemkab Tanah Laut, termasuk Pemprov Kalsel,” jelas Troy Satria, yang juga Bendarahawan Komisi IV DPR Kalsel ini.
Hal yang sama juga menyangkut drainase, mengingat jalan yang ada di desa hampir tidak memiliki drainase, sehingga jika hujan turun, maka langsung turun ke jalan, bahkan ada yang menimbulkan genangan.
“Masyarakat menginginkan adanya drainase untuk menampung genangan air,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VII, yang meliputi Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut.
Selain itu, masyarakat juga menginginkan adanya bantuan pemerintah untuk perbaikan masjid dan langgar.
Karena mereka terkendala anggaran dalam membenahi tempat ibadah.
“Kita akan bantu mencari solusinya, mengingat bantuan tempat ibadah kini dalam bentuk hibah,” ungkap Troy Satria.
Troy, panggilan akrab anggota DPRD Kalsel berwajah ganteng ini, mengakui, antusias warga cukup tinggi untuk menyampaikan keluhan terhadap wakil rakyat, dan berharap mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Antusias warga cukup tinggi terhadap reses dewan,” ujarnya gembira karena saat melakukan reses ada disambut tradisi Kuda Lumping, kesenian musik dan tari Japin Pesisir dari Grup Japin Salingsing.
Sisi lain dikatakan lagi, juga masalah penambahan bangunan sekolah dasar yang terkendala tanah maupun pembangunan masjid yang masih mengalami kekurangan dan permasalahan tanah.
“Memang bukan kewenangan provinsi, namun kita akan menyampaikannya kepada Pemkab setempat,” ujar Troy Satria.
Troy menambahkan, masalah irigasi juga menjadi keluhan, mengingat daerah Bati-bati menjadi persimpangan arus dari sungai-sungai yang menuju ke muara laut.
“Jadi kalau musim hujan seperti ini, maka lahan pertanian menjadi tergenang air,” ungkapnyaomisi IV DPRD Kalsel.
Ditambahkan, warga juga menginginkan bantuan pengadaan pupuk, yang harganya dikuasai tengkulak atau spekulan, sehingga petani kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga murah.
Lebih lanjut Troy mengungkapkan, warga juga menginginkan adanya pembinaan karang taruna.
Khususnya pelatihan UMKM agar pemuda di daerah tersebut memiliki keterampilan, sehingga membangun usaha sendiri.
“Kita akan tindaklanjuti masalah ini, agar pemuda di desa mampu menciptakan lapangan kerja baru, seperti industri rumah tangga,” pungkas Troy. (vin/K-2)