Palangka Raya, KP – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Rihando, melalui awak kl media, Senin (9/3) ajak masyarakat Kalteng gunakan pembayaran non tunai dengan QRIS.
QRIS disebutkan merupakan alat pembayaran non tunai yang standar yang dapat dimiliki dan digunakan oleh siapapun, yang syah oleh Bank Indonesia (BI) di berlakukan sejak awal Tahun 2020 lalu.
QRIS, “ini standar pembayaran uang non tunai” ujar Rihando di Kantor BI, didampingi sejunlah pejabat lainnya.
Dijelaskan BI telah mencanangkan pekan QRIS Nasional beberapa waktu lalu. Untuk Kalteng akan dilakukan juga, namun karena dampak covid-19 dijadwal ulang.
Dalam pekan sosialisasi QRIS di Kalteng diharapkan akan banyak melibatkan masyarakat. Sehingga kian banyak pemakai QRIS.
Pihaknya juga menargetkan semua pengguna merger (kartu non tunai) seperti OPO bergabung menggunakan satu jenis kartu pembayaran non tunai QRIS.
Ditanya sejauh ini penggunaan QRIS pihaknya masih melakukan pendataan dan survey. Tetapi umumnya masih dalam proses.
Dari pengamatan pihaknya terhadap 19 merger 15 sudah orang telah menggunakan dan 4 yang belum.
Merger bisa diperoleh melalui BJSB bank, dan penyelenggara uang digital non bank novey, seperti opo, syaratnya harus ada uang di bank, ktp, ada lokasi usaha, foto selvi dengan ktp.
Ditegasjan merger yang tak gunakan QRIS harus tutup. Itu resiko. Diharapkan dengan penggunaan.QRIS makin sedikit orang memakai uang cast (tunai).
Disisi lain mengurangi resiko penyebaran virus corono melalui uang tunai, QRIS uang langsung masuk rekening bank pemiliknya, terhindar daei uang paslu, transaksi aman.
QRIS bisa untuk sosial seperti nyumbang di rumah ibadah, Sementara per transaksi maksimal 2 juta, terang Rihando. (drt/K-10)