Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Car Free Day (CFD) di Bundaran Masjid Raya Sabilal Muhtadin Dihentikan Mulai 22 Maret

×

Car Free Day (CFD) di Bundaran Masjid Raya Sabilal Muhtadin Dihentikan Mulai 22 Maret

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2020 03 19 at 13.17.11

Banjarmasin, KP – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin, Drs H Ichwan Noor Chalik memastikan terhitung Minggu 22 Maret, Car Free Day (CDF) di bundaran Masjid Raya Sabilal Muhtadin ditiadakan.

Ia memastikan, tak ada lagi aktivitas masyarakat untuk berkumpul, ataupun hanya untuk berolahraga pagi di lokasi itu. “Jadi mulai Minggu ini Car Free Day ditiadakan,” ucap Ichwan, Kamis (19/03/2020).

Baca Koran

Bahkan, Ichwan merubah kebijakan terkait tenggat waktunya, jika rencana awal CFD ini ditutup selama masa inkubasi 14 hari, ia pun memutuskan untuk meniadakan CFD hingga batas waktu yang tak ditentukan.

“Car free day Minggu ini hingga batas waktu yang tak ditentukan, walaupun pak wali mengatakan 14 hari menurut saya lebih baik hingga batas waktu yang tak ditentukan,” ucapnya, Kamis (19/03/2020).

Ia menjelaskan, mengapa kebijakan ini diambil, sebab menurutnya belum ada kepastian apakah 14 hari penyebaran wabah virus Corona (Covid-19) yang saat ini terjadi dipastikan berakhir.

“Saya kira 14 hari tak cukup karena penyebabnya begitu masiv. Kalau 14 hari saya tak berani jamin,” katanya.

Selain itu lanjut Ichwan, meski di Kalimantan Selatan khususnya di Banjarmasin sendiri belum ada kasus virus mematikan ini dinyatakan positif. Akan tetapi jangan sampai permasalahan ini dianggap sepele.

“Meski belum ada yang positif Corona, tapi bagiamanapun juga kita jangan meremehkan masalah ini. Belajar seperti kasus Itali, Iran tentu Banjarmasin harus bergerak,” imbuhnya.

Terlebih ujar Ichwan Indonesia juga masih belum melakukan lockdown, sehingga potensi keluar masuknya orang hingga 14 hari kedepan masih bisa saja terjadi.

“Indonesia juga belum melakukan lockdown, tentu ini aktivitas manusia bergerak terus. Takutnya setelah 14 hari ada orang luar membawa itu (virus Corona) tentu berbahaya,” bebernya.

Baca Juga :  Jemaah Haji asal Banjar, Wafat di Pesawat

Ichwan melanjutkan, para petugas Dishub bakal dikerahkan di lokasi itu. Jika sebelumnya tugas mereka menjaga agar kendaraan tak melintas, kali ini sebaliknya, yang dijaga agar tak ada masyarakat yang masuk ke sana.

“Dishub akan turun pagi-pagi untuk menjaga kalau sebelumnya agar kendaraan tak masuk, tapi kali ini agar masyarakat tak masuk. Juga akan kami pasang sepanduk beberapa,” jelasnya.

Lebih lanjut, selain melakukan kebijakan untuk eksternal, ia juga membuat kebijakan internal, seperti meniadakan apel bagi petugas sebelum melaksanakan tugas penjagaan baik pagi, siang, maupun sore.

Petugas juga diminta untuk langsung turun ke lapangan. Kemudian untuk absen juga diubah, dilakukan melalui laporan dengan berfoto di lokasi dan dikirim ke pimpinan tugas untuk meminimalisir adanya kontak langsung.

“Jadi absen via foto saja lalu dikirim. Apel juga saya minta ditiadakan dulu,” pungkasnya. (sah/KPO-1

Iklan
Iklan