Banjarmasin, KP – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin sudah menyatakan status siaga darurat Virus Corona (Covid-19) menyusul makin masivnya penyebaran virus mematikan ini.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina telah mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor 442.11/02 – P2P/Dinkes tentang Informasi Terkait Kewaspadaan Penyebaran Penyakit Covid-19, tertanggal 16 Maret lalu.
Isinya ada 12 poin. Di poin ke 6 disebutkan “Menghentikan sementara berbagai kegiatan yang mengumpulkan massa baik yang diselenggarakan Pemko Banjarmasin maupun pihak lain selama 14 hari kedepan terhitung sejak surat dikeluarkan”.
Ya, aturan ini dipatuhi. Semua kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa baik dari pemko sendiri maupun masyarakat dibatasi, bahkan ada yang ditunda hingga dibatalkan.
Sejak 17 Maret lalu, sekolah juga sudah ditutup. Proses belajar mengajar dari PAUD, TK, SD, hingga SMP diliburkan.
Namun di tengah gencarnya pencegahan penyebaran Virus Corona ini, apa yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin malah bertolak belakang. Mereka malah menggelar acara dengan mengumpulkan massa.
Kalimantan Post mendapat informasi bahwa Disdik menggelar pelatihan di salah satu aula rumah makan Jalan Belitung Darat, Kamis (19/03/2020).
Tempat itupun dicoba didatangi. Ternyata benar, aula itu penuh dengan manusia. Mereka merupakan guru TK se Banjarmasin yang mengikuti pelatihan Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).
Parahnya, para peserta yang berjumlah 150 orang itu tak memakai alat pelindung diri, seperti masker misalnya. Bahkan, Hand Sanitizer tampak tak terlihat di lokasi kegiatan untuk mensterilkan diri mereka.
Dalam agendanya, kegiatan itu dibagi-bagi menjadi 4 sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada 2 – 5 Maret, diikuti 150 orang yang tergabung dalam angkatan I.
Kedua, dilaksanakan pada 9 – 12 Maret dengan jumlah 150 orang tergabung dalam angkatan II. Ketiga, dilaksanakan pada 16 – 19 Maret dengan jumlah 150 orang tergabung dalam angkatan III.
Dan yang keempat dilaksanakan pada 23 – 26 Maret dengan jumlah 150 orang tergabung dalam angkatan IV.
Lantas sebegitu pentingkah kegiatan ini sampai-sampai Disdik tak bisa dihentikan meski surat edaran walikota sudah dikeluarkan per tanggal 16 Maret lalu?
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat terkait adanya kegiatan itu, Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengaku sudah menunda acara tersebut. “Ditunda,” jawabnya singkat.
Pernyataan ‘ditunda’ itu pun menjadi pertanyaan. Mengingat, kegiatan itu masih berjalan. Kata ‘ditunda’ itu pun diperjelas oleh Kepala Bidang PTK Disdik Banjarmasin, Hendro yang kebetulan berada di lokasi. “Hari ini terakhir, untuk angkatan IV kami tunda,” ucapnya.
Hendro beralasan kegiatan terpaksa dilanjutkan hingga selesai lantara susah terlanjur berjalan sejak 16 Maret. Juga ada beberapa kendala seperti sudah terlanjur memesan tempat, dan membuat janji dengan narasumber sehingga tetap diteruskan.
“Sebenarnya semua kegiatan sudah kami tiadakan. Tapi karena ini sudah terlanjur, narasumber sudah dihubungi, tempat sudah terpesan,” katanya.
Ia juga mengaku, bahwa sudah mendapat perintah untuk menghentikan kegiatan dari pimpinannya. Dipastikannya, kegiatan yang rencananya dilaksanakan pada 23 – 26 Maret mendatang ditunda.
“Sebenarnya ada lagi angkatan terakhir, Tapi karena ada perintah pak Kadis untuk dihentikan, ini kami mau konfirmasi ke pemilik tempat,” pungkasnya. (sah/KPO-1)