Normalnya pasokan saat ini karena cuaca cukup bagus panasnya walaupun sekali-sekali ada turun hujan sehingga tanaman cabai kembali membaik panennya.
BANJARMASIN, KP – Setelah mengalami anomali harga yang bergelombang tinggi beberapa bulan yang lalu harga cabai disejumlah pasar tradisional mulai mengalami penurunan.
Harga dari sebelumnya mencapai Rp100 ribu turun menjadi Rp70 ribu per kilonya dan normal kembali untuk rawit.
Dari penjelasan sejumlah pedagang Pasar Lama dan Pasar Ksatrian Veteran Senin (9/3), turunnya harga cabai-cabaian lokal dan asal Pulau Jawa karena pasokan yang mulai lancarnya setiap harinya karena dibeberapa sentra penghasil mulai panen termasuk dari Banua Enam .
H Fansah salah satu penjual sayuran Pasar Ksatrian veteran kepada wartawan mengatakan, saat ini pasokan cabai benar-benar sangat berlimpah baik dari lokal Kandangan, Tanah Laut serta Rantau, sehingga harganya turun hingga 40 persen lebih seperti cabai rawit tiung, taji, cabai rawit kriting dan hijau ukuran besar asal Pulau Jawa.
Normalnya pasokan saat ini karena cuaca cukup bagus panasnya walaupun sekali-sekali ada turun hujan sehingga tanaman cabai kembali membaik panennya.
Dikatakan Fansah, naiknya harga cabai beberapa bulan yang lalu, para pedagang sangat dirugikan karena para pembeli mengeluhkan harga cabai naik terus dan penjualan menjadi menurun hingga 40 persen.
Ditambahkan Nunui pedagang cabai asal Teluk Dalam, pasokan cabai rawit kecil dan tiung di Kota Banjarmasin ini biasanya dipasok dari Barabai dan Pelaihari, sentra penghasil ini sedang mengalami panen dan cabai masuknya sangat berlimpah dikota Banjarmasin.
Harga cabai tiung dijual hanya Rp40 ribu perkilonya sebelumnya Rp50 ribu, sedangkan jenis taji dijual Rp35 ribu sebelumnya Rp40 ribu hal yang sama penurunan terjadi pada cabai merah kriting dijual Rp50 ribu dan cabai hijau dijual Rp40 ribuan per kilonya yang ini biasa paling banyak dibeli penjual makanan Padang.
Namun meskipun harga cabai turun daya beli belum ada peningkatan khususnya dari ibu rumah tangga jika harga turun seperti ini yang banyak membeli dari penjual makanan.
“ Kita akui permintaaan bumbu dapur bawang merah dan cabai rawit lokal sangat tinggi setiap harinya, apalagi memasuki bulan keagamaan ini maka akan semakin banyak penjual makanan siap saji, saat ini permintaan kembali membaik” jelasnya.
Qori penjualan makanan dikawasan Kayu Tangi Sari Patin mengungkapkan, ia sangat terbantu dengan bumbu dapur turun harga cabai-cabaian stabil seperti ini karena setiap hari ia memerlukan sekitar 2 kilo cabai rawit untuk sambel makan pelanggannya belum lagi cabai ukuran besarnya. (hif/K-1)