Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Turunkan Pernikahan Dini, BKKBN Kuliah Umum di ULM

×

Turunkan Pernikahan Dini, BKKBN Kuliah Umum di ULM

Sebarkan artikel ini
Hal 14 Foto 1 3 klm tinggi 8 cm 4.jpg 4
BERSAMA MAHASISWA - Inspektur Utama BKKBN, Agus SukiswoFoto foto bersama para mahasiswa lintas kampus usai kuliah umum di ULM Banjarmasin. (KP/Lili)

Banjarmasin, KP – Angka pernikahan usia dini di Kalimantan Selatan masih sangat tinggi, untuk menurunkannya dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), yang tidak hanya diikuti mahasiswa setempat tetapi lintas kampus seperti UIN Antasari serta beberapa PTS di Banjarmasin.

Kuliah umum yang disampaikan Inspektur Utama BKKBN, Agus Sukiswo, menyasar mahasiswa sebagai remaja yang akan memasuki usia produktif untuk menikah, diantaranya dengan promosi GenRe (Generasi Berencana), Senin (16/3/20).

Baca Koran

“Kita menyasar generasi milenial. Kita berikan pemahaman terkait kesehatan reproduksi termasuk penikahan dini agar tidak terjadi lagi,’’ ucap Inspektur Utama BKKBN, Agus Sukiswo.

Melalui rebranding logo BKKBN yang telah diluncurkan awal tahun lalu, kaum milenilal akan dilibatkan dalam hal memberikan masukan terkait target yang ingin dicapai.

“Saya kira ini bisa mendongkrak target-target BKKBN seperti TFR (total fertility rate) dan CPR,’’ sebut dia.

35 persen Indonesia saat ini diisi oleh para generasi milenilal. Lewat rebranding dan sosialisasi langsung kepada para mahasiswa sebagai bagian dari generasi bangsa, BKKBN optimistis dapat menekan angka stunting dan pernikahan dini di Kalsel.

“Kita sampaikan semua terkait kesehatan reproduksi, fungsi keluarga, fungsi KB. Saya optimis target ini akan tercapai,’’ imbuhnya

Tantangan dalam menghadapi bonus demografi yang diprediksi pada 2030, BKKBN mencoba untuk membentuk para mahasiswa sebagai remaja agar siap dalam merencanakan kehidupan berkeluarga.

Sementara, Plt Kepala BKKBN Kalsel, H Ramlan mengakui di Kalsel menikah di usia muda masih tinggi. Jadi penting untuk kaum milenial menyiapkan kesiapanannya dalam menikah nanti.

Para mahasiswa sebagai generasi pemegang tokat estafet untuk menggantikan generasi pendahulunya, harus benar-benar menyiapkan diri sebelum memasuki perkawinan. “Kuliah dulu, kemudian bekerja baru memikirkan untuk berumah tangga,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Banjarmasin Rikval Fachruri Terima Silaturahmi Kepengurusan Baru IKMABAN

Dikatakan juga, usia yang ideal atau usia matang memasuki jenjang pernikahan adalah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. “Dengan usia yang matang memasuki jenjang pernikahan, diharapkan akan menghasilkan generasi lebih berkualitas di masa yang akan datang,’’ tutup H Ramlan. (lia/K-5)

Iklan
Iklan