Banjarbaru, KP – Klaster Gowa atau jemaah ijtima ulama dunia si Sulawesi Selatan seluruhnya ditetapkan sebagian Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Bahkan beberapa di antaranya ditetapkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan sebagian lagi terkonfirmasi positif.
Petugas di lapangan terus berusaha melakukan tracking dan trassing terhadap klaster Gowa untuk diidentifikasi setelah melakukan perjalanan dari luar daerah.
Saat ini gedung karantina khusus yaitu Kampus II BPSDMD Kalsel di Ambulung Banjarbaru, diisi 25 ODP yang 24 di antaranya klaster Gowa.
Dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel, HM Muslim, Senin (13/4) sore, gedung karantina khusus yang disiapkan Pemprov Kalsel diisi 25 ODP.
Ke 25 ODP itu ditempatkan di gedung karantina khusus setelah sebelumnya menjalani rapid test atau tes cepat.
“Hasil rapid test mereka semuanya reaktif. 24 ODP klaster Gowa dan 1 dari Kalteng,” ujar Muslim.
Ia memastikan keperluan sehari-hari ditanggung Pemprov Kalsel melalui gugus tugas.
Pemantauan ODP dilakukan tenaga medis baik dari gugus tugas dan dibantu rumah sakit terdekat.
“Kita siapkan segala sesuatunya termasuk aparat keamanan dalam kontek pengamanan,” bebernya.
Hingga Senin sore tercatat 1.159 pcs rapid tes sudah digunakan pihak berwenang di Kalsel.
Dari 1.159 tersebut 115 di antaranya reakatif atau prosentase reaktif sebesar 9,95 persen .
“Sebagai langkah penataan lebih lanjut bagi yang reaktif dilakukan upaya isolasi baik mandiri maupun secara khusus di tempat karantina khusus atau rumah sakit,” ucapnya.
Muslim menyebut saat ini PDP tambah 4 orang dan ODP naik 15 orang.
“ODP berjumlah 1.232 atau terdapat kenaikan 15 orang pada periode yang sama sehari sebelumnya yang berjumlah 1.217.PDP dirawat pada 5 rumah sakit berbeda.
RS Ulin 6 PDP, RS Ansari Saleh 3 PDP, RS H. Boejasin 1 PDP, RS Balangan 2 PDP, dan RS Hasan Basri 3 PDP,” ujarnya.
Muslim juga merinci kondisi PDP yang saat ini dirawat.
Ulin 45, MAS 10 dan 11, BL 1 dan BL 2 dalam keadaan stabil.
“Ulin 43 masih sesak nafas, Ulin 46 sesak nafas dan menggunakan alat, Ulin 47 sesak nafas dan masih lemah, Ulin 48, dan 49 juga masih sesak nafas.
MAS 9 masih sesak nafas, BJ 3 juga sesak nafas, HB 1, 2, dan 3 pun demikian masih sesak nafas dan memerlukan perawatan medis,” pungkasnya. (mns/K-2)