Banjarmasin, KP – KSOP Kelas I Banjarmasin, Capt Mugen, kepada wartawan menjelaskan, menyikapi fenomena penumpang gelap yang naik ke atas truk pengangkut logistik atau kapal roro akhir-akhir ini dari Surabaya ke Banjarmasin dan sebaliknya ditengah wabah Covid 19.
“KSOP sudah berkoordinasi dengan operator terminal Bandarmasih atau Pelindo III , TNI Al dan tim Gugus Covid 19 untuk menambah personel dan membuat Posko untuk pengetatan pengawasan dilapangan,” sebutnya, Minggu (26/4/2020).
Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk para penumpang gelap yang memaksakan diri naik keatas kapal Roro, karena penjualan tiket penumpang kapal sudah resmi dihentikan sementara dengan berlakunya PM 25 /2020 yang lalu.
Capt Mugen lebih lanjut menyatakan, jika masih ada didapati penumpang gelap diatas kapal (selain awak kendaraan) maka opsi pertama adalah membawa kembali penumpang tersebut ke Pelabuhan asal, di Perak Surabaya.
Dikatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak KSOP Perak Surabaya terkait hal ini
.
"Sedangkan kalau masih di trisakti harus segera diturunkan oleh nakhoda,dan selanjutnya mengacu kepada psl 18 PM 25/2020, bahwa kapal akan menanggung sanksi administratif hingga pencabutan ijin trayek bahkan SIUPAL
. Saya berharap kesadaran melindungi masyarakat menjadi semangat utama untuk melaksanakan PM 25/2020 tanpa harus saling menyalahkan antara pihak dengan lainnya, sehingga dibutuhkan kerja sama semua pihak semua pihak saat ini,” sebutnya.
Oleh karena itu dalam situasi pandemi seperti ini semuanya harus segera bergerak menghentikan laju penyebaran covid 19.
CeO PT Pelindo III Banjarmasin, Boy Robyanto kepada wartawan mengatakan, Pelindo III akan lebih ketat lagi dalam pemeriksaan kepada penumpang gelap, kebijakan KSOP akan dikembalikan ke Operator untuk dipulangkan ketempat asalnya.
Salah satu agen kapal terbesar PT Dharma Lautan Utama (DLU) Anton Wahyudi SE kepada wartawan Minggu mengatakan, sangat mendukung kebijakan pemerintah yakni pengetatan bagi penumpang gelap kapal roro yang naik dari Surabaya dan juga yang naik di Trisakti Banjarmasin untuk mencegah covid 19.
“Saya juga meminta agar setiap penumpang truk yang akan masuk pelabuhan Trisakti dicek atau diawasi ketat lebih awal sebelum truk masuk kapal sehingga kapal yang berangkat benar-benar steril dari penumpang gelap,” sebutnya berharap.
Pihaknya juga sangat mendukung dan menjaga kelancaran logistik yang masuk masuk seperti sayur dan lainnya karena selama puasa ini sayuran dan sembako yang masuk semakin banyak setiap harinya, perlu dilancarkan agar harga-harga tidak melambung ditengah pemberlakuan PSBB oleh Pemko Banjarmasin 14 hari kedepan, demikian Anton Wahyudi. (hif/K-1)