Banjarmasin, KP – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Banjarmasin peduli dengan nasib tukang becak dan ojek pangkalan, yang terdampak Covid-19, sehingga kesulitan mencari penumpang.
Padahal mereka biasanya mangkal di lingkungan sekolah, namun tidak lagi mendapatkan penghasilan, mengingat seluruh anak sekolah diliburkan sejak sebulan lalu.
Untuk itu, para guru, staf dan wali murid mengumpulkan dana untuk memberikan sumbangan berupa barang kebutuhan pokok, karena tersentuh menyaksikan kondisi mereka.
“Jadi ini bentuk kepedulian terhadap masyarakat kelas bawah, terutama penarik becak dan ojek pangkalan yang selama ini mangkal di sekitar sekolah,” kata Kepala MTs Negeri 2 Banjarmasin, Riduansyah, Rabu (22/04/2020).
Apalagi Pemko Banjarmasin akan segera memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang akan semakin membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. “Mudah-mudahan bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat,” tambahnya.
Bantuan sembako berupa beras, telur, gula, teh, mie instan dan lainnya sebanyak 92 bingkisan diserahkan secara cuma-Cuma dan bergilir dengan mengikuti SOP social distancing (jaga jarak).
“Mereka juga diberikan bantuan masker sebagai alat pelindung diri selama mereka beraktivitas diluar rumah,” ujar Riduansyah.
Sementara itu, sejumlah penarik becak mengatakan, selama masa siswa dirumahkan, mereka tak mendapatkan penghasilan, karena selama ini anak sekolah dan guru menjadi sumber rezeki utama.
“Kalau di luar sekolah tidak tetap mendapatkan penumpang,” kata Udin, salah satu penarik becak.
Apalagi kondisi sekarang, banyak masyarakat tidak banyak bepergian dan memilih berdiam diri di rumah.
“Sumbangan ini sangat membantu untuk sementara waktu, dan diharapkan wabah ini segera berakhir, sehingga kondisi kembali normal,” tambahnya. (lyn/KPO-1)