PON Papua memutuskanmempertandingkan 37 cabor, dan memangkas 10 cabor yang semula diwacanakan di pertandingkan di Jawa Timur.
Banjarmasin, KP – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Kalimantan Selatan, H Hemansyah, melalui Kabid Peningkatan Prestasi Dispora Kalsel M Fitri Hernadi mengatakan, PON XX tahun 2020 Papua yang jadwalnya dilangsungkan mulai 20 Oktober sampai 2 November 2020 telah memutuskan 37 cabang olahraga (cabor). Pemerintah, KONI, dan Panitia Besar (PB) PON XX/2020 sepakat untuk memangkas 10 cabor lagi menjadi 37 cabor.
Cabor yang dipangkas itu adalah arum jeram, korfball, bowling, balap sepeda, ski air, bridge, woodball, gateball, golf, soft tenis, tenis meja, dansa, dan petanque. Pemerintah mempertimbangkan venue dan anggaran.
Namun belakangan 10 cabor itu kembali diwacanakan untuk kembali dipertandingkan namun dengan tempat berbeda dan menunjuk Jawa Timur sebagai tuan rumah pendamping selain Papua, jelas Hermansyah melalui Fitri Hernadi, Rabu (8/4/2020) kemarin.
Sebelumnya Dispora Kalsel menyiapkan anggaran untuk 10 cabor yang kembali disiapkan tersebut. Belakangan 10 cabor itu kembali gagal dipertandingkan.
“Nah anggaran 10 cabor ini dialihkan untuk anggaran penanganan covid-19,” kata Fitri mantan Nanang Banjar asal Kabupaten HSU ini.
Lalu berapa besar anggaran yang dialihkan, Fitri merinci ada sekitar Rp 900 juta. Tidak hanya anggaran persiapan PON Papua, kata dia anggaran Dispora Kalsel kegiatan yang secara logika tidak dapat dilaksanakan melihat terbatasnya waktu pascawabah total sekitar Rp 1,2 miliar.
“Dari Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kalsel tadi juga katanya sekitar Rp 1,5 miliar dialihkan juga untuk penanganan covid-19. Namun lebih jelasnya bisa ke bidang pembudayaan olahraga saja langsung ditanyakan,” kata Fitri.
Hal ini dilakukan kata Fitri karena Dispora Kalsel mengikut protokol dari kemenpora terkait keselamatan dan pencegahan covid-19, maka anggaran yang dialihkan.
“Sementara yang lain di bidang Prestasi Olahraga masih dipertahankan karena untuk persiapan PON,” tambah dia.
Apakah hal ini bisa menganggu persiapan PON kontingen Kalsel, Fitri menjelaskan Ini tentu sudah dihitung tidak akan terlalu mengganggu persiapan PON XX yang akan dilaksanakan pada Oktober-November 2020.
“Apabila terjadi pergeseran jadwal misal ke akhir 2020 atau ke 2021, kita juga harus sudah siap,” ujar Fitri Hernadi.
Menurut dia, di tengah situasi saat ini banyak atlet yang terkendala dari sisi finansial. Bahkan ada juga yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Mari kita berdoa saja agar covid 19 segera berlalu dan para atlet dan pelatih kembali bisa beraktivitas seperti sedia kala,” pungkas Fitri.
Komite Olahraga Nasional Indinesia (KONI) Kalimantan Selatan mendapat hibah anggaran sebesar Rp 16 miliar dari Pemerintah Provinsi setempat. Sebagian anggaran itu untuk bekal atlet berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan digelar tahun 2020 di Papua
Namun pesta olahraga empat tahunan itu diusulkan agar ditunda, karena pandemi virus Covid 19 atau corona masih berlangsung hingga saat ini. Sehingga untuk penanggulangan darurat covid-19, anggaran PON Papua yang sebelumnya disiapkan bagi 10 cabor di Jawa Timur dialihkan untuk anggaran penanganan covid-19. (nets/nfr/k-9)