Banjarbaru, KP – Produksi padi menjadi satu hal yang sangat vital pada masa pandemi covid-19. Untungnya berdasarkan data produksi padi di Kalsel masih surplus hingga Bulan April 2020.
Dijelaskan Kepala Dinas Tanaman Pangam dan Hortikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman, Selasa (21/4), jumlah penduduk Kalsel sebanyak 4,2 juta jiwa lebih dengan konsumsi beras memerlukan 33.425 ton per bulan.
Produksi di Kalsel sampai bulan April 102.700 ton . Setelah dikurangi maka Kalsel masih surplus 87 ribu ton.
“Jumlah gabah tersebut produksi dari 11 kabupaten minus Banjarmasin dan Banjarbaru yang luasannya sedikit,” ujarnya.
Dikatakannya, Kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala, dan Kabupaten Banjar mempunyai stok padi yang yang melimpah dan bisa menyuplai ke kabupaten/kota tetangga. Sedangkan Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Tengah juga surplus namun hanya bisa bertahan untuk penyediaan di daerh itu sendiri.
“Stok gabah ini harus diamankan kabupaten/kota masing-masing, jangan sampai dijual ke luar Kalsel. Apabila petani mau menjual ke luar Kalsel maka pemerintah kabupaten harus turun tangan membeli gabah dari petani agar tidak keluar. Kami sudah mengimbau bupati untuk mengamankan stok beras masing-masing,” katanya.(mns/KPO-1)