Palangka Raya, KP – Di lahan seluas 5 ha, areal Peat Tehno Park Universitas Palangka Raya (UPR) yang merupakan kawasan gambut, berhasil menanam dan panen hasil pertanian, Selasa (21/4).
Ada tiga (3) jenis komoditas yang berhasil di budidayakan, pertama jagung manis, kedua ayam ras, dan ikan patin, ikan papuyu dan ikan gurami (kalui).
Panen dilakukan Rektor melalui Ketua Jurusan Pertanian dan Dosen Perikanan UPR, dan yang dipanen, jagung, ayam ras 300 ekor dan ikan patin, ikan gurami.
Hasil panen tersebut kemudian disalurkan kepada para pembeli, dengan harga yang relatif terjangkau, yakni berkisar Rp. 11 ribu per kilogramnya.
Menurut Rektor UPR, Dr Andrie Elia Embang SE MSi menyampaikan, keberadaan dari Peat Tecno Park UPR untuk memberikan pasokan ayam pedaging, hasil perikanan dan pertanian di pasaran. Namun harga yang dijual lebih murah dari harga pasaran.
Tujuannya untuk meringankan beban masyarakat, maupun mahasiswa kawasan UPR, agar dapat membeli daging ayam dan produk pangan, dengan harga yang sangat terjangkau. Disisi lain sekaligus menjaga inflasi.
Dijelaskan PTP UPR sendiri, salah satu implementasi dari ‘Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka’, sebagaimana arahan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), pemanfaatan lahan gambut untuk riset dan ketahanan pangan sebagai unggulan UPR.
Diharapkan ini menjadi pusat inovasi dan pembelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), bertaraf nasional dan internasional, terkait pengelolaan dan pemanfaatan gambut. Lalu, menjadi inkubator bisnis kepada dosen dan mahasiswa.
Bahkan sebagai sarana pendidikan dan latihan masyarakat (PPM), dan menjadi pusat pembelajaran integrated farming/pertanian terpadu (peternakan, perikanan, pertanian dan kehutanan).
Dosen Fakultas Pertanian UPR Roberto menjelaskan, proses panen itu disaksikan langsung oleh Dirjen Kemenristek, melalui video conference. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memanen itik yang kandang ternaknya tak jauh dari lokasi ternak ayam.
Kami juga memiliki ternak itik yang akan segera dipanen. Mungkin dalam waktu dekat. Sehingga DAPAT berkontribusi agar ketahanan pangan di Kalteng dapat terjaga,” Tutupnya.
Sementara itu Dosen Perikanan DR.Noor Syarifudin mengungkapkan untuk perikanan paling siap dikembang ikan papuyu, sebab mulai pemijahan, sampai pembesaran bisa dilakukan sendiri. (drt/k-10)