Banjarmasin, KP – Merebaknya wabah virus Corona di Indonesia khususnya di Kota Banjarmasin sangat berdampak luas bagi sektor ekonomi kecil , dampak dari kebijakan tinggal di rumah saja, sehingga pengunjung pasar agak sepi.
“Warga yang mengunjungi pasar sudah sangat sepi , otomatis omzet penjualan menurun drastis di tambah lagi naiknya harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan tahun ini,” ujar salah satu pedagang sayur di Pasar Kuripan, Ipah, Jumat (17/4/2020) kepada wartawan.
Dikatakannya, pendapatan dari berjualan sayur menurun hingga 55 persen dibandingkan hari biasanya, hal ini dampak sepinya warga berkunjung kepasartersebut semakin berkurang karena mulai belanja lewat paman sayur keliling komplek juga adanya himbauan pemerintah agar dirumahsaja.
Dirinya dan teman lainnya berharap kondisi ini agar segera capat pulih, sehingga penjualan normal kembali seperti biasa.
Sementara, salah satu warga Veteran Nur Latifah mengaku, tujuan ke pasar untuk membeli berbagai macam kebutuhan pokok, meski khawatir penyebaran covid 19 saat ini, namun terpaksa harus kepasar untuk membeli kebutuhan pokok buat keluarga kecilnya.
” Saya dan keluarga tetap berupaya lakukan perlindungan diri seperti pakai masker dan handsanitaizer untuk mencuci tangan, wajib dibawa,” ucapnya.
Dikatakannya, sementara itu, sejumlah harga komoditi sayur dari Pulau Jawa seperti tomat yang biasanya Rp15 ribu perkilogram, kini naik menjadi Rp20 ribu untuk kembang kol dari harga Rp25 ribu perkilogram naik menjadi Rp35 ribu.
Sementara cabe rawit masih di kisaran harga Rp80.000/kilogram, sedangkan bawang bombai dari harga Rp20.000 ribu naik menjadi Rp40.000 perkilogram sedangkan bawang merah menjadi Rp35 ribu. (hif/K-1) Terdampak Covid-19 Pedagang Sayur Mengeluh Sepi Pembeli
Banjarmasin, KP – Merebaknya wabah virus Corona di Indonesia khususnya di Kota Banjarmasin sangat berdampak luas bagi sektor ekonomi kecil , dampak dari kebijakan tinggal di rumah saja, sehingga pengunjung pasar agak sepi.
“Warga yang mengunjungi pasar sudah sangat sepi, otomatis omzet penjualan menurun drastis di tambah lagi naiknya h arga kebutuhan pokok menjelang Ramadan tahun ini , ” ujar salah satu pedagang sayur di Pasar Kuripan, Ipah, Jumat (17/4/2020) kepada wartawan.
Dikatakannya, pendapatan dari berjualan sayur menurun hingga 55 persen dibandingkan hari biasanya, hal ini dampak sepinya warga berkunjung kepasartersebut semakin b erkurang karena mulai belanja lewat paman sayur keliling komplek juga adanya himbauan pemerintah agar dirumah saja.
Dirinya dan teman lainnya berharap kondisi ini agar segera capat pulih, sehingga penjualan normal kembali seperti biasa.
Sementara, salah satu warga Veteran Nur Latifah mengaku, tujuan ke pasar untuk membeli berbagai macam kebutuhan pokok , m eski khawatir penyebaran covid 19 saat ini , namun terpaksa harus kepasar untuk membeli kebutuhan pokok buat keluarga kecilnya.
” Saya dan keluarga tetap berupaya lakukan perlindungan diri seperti pakai masker dan handsanitaizer untuk mencuci tangan , wajib dibawa , ” ucapnya.
Dikatakannya, sementara itu, sejumlah harga komoditi sayur dari Pulau Jawa seperti tomat yang biasanya Rp15 ribu perkilogram , kini naik menjadi Rp20 ribu untuk kembang kol dari harga Rp25 ribu perkilogram naik menjadi Rp35 ribu.
Sementara cabe rawit masih di kisaran harga Rp80.000 / kilogram, sedangkan bawang bombai dari harga Rp20.000 ribu naik menjadi Rp40 .000 perkilogram sedangkan bawang merah menjadi Rp35 ribu. (hif/K-1)