Banjarbaru, KP – Dua rumah sakit milik Pemprov Kalsel, RSUD Ulin Banjarmasin dan RS M. Ansari Saleh sudah penuh karena tingginya kasus positif covid yang ditangani.
Pasien covid terpaksa diinapkan di IGD dan bangsal, bahkan tempat tidur yang ada di tower 3 RS Ulin sudah diturunkan ke bangsal untuk digunakan pasein Covid-19.
Pemprov Kalsel selaku pemilik aset kembali menambah ruangan. Besok disiapkan 115 bed di RS Ansari Saleh.
“Di RS Ulin kami sudah mintakan di angka 500 bed. Yang dulunya satu kamar ini satu pasien kini akan dijadikan dua pasien. Hal ini juga dilakukan antisipasi bukan untuk mendramatisir keadaan karena ini demi penanganan,” kata Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, Kamis (21/5).
Bukan hanya rumah sakit yang penuh, dua tempat karantina khusus yang disiapkan yaitu Gedung BPSDM II dan Bapelkes juga sama. Mau tidak satu tempat lagi yaitu Kampus BPSDM I dibuka untuk menangani pasien covid.
“Kami antisipasi dengan rencana total sediakan 1.000 tempat tidur karantina di beberapa lokasi. Selain itu juga kami pesan kantong mayat 500, termasuk peti jenazah 100 unit,” katanya.
Dijelaskan Hanif sapaanya, kasus positif Covid-19 diprediksi terus meningkat dan bahkan akan melonjak serius hingga pascahari raya Idul fitri.
Pria yang juga Plt Kepala BPBD Kalsel itu menjelaskan lebih detail soal kantong mayat dan peti jenazah.
“Dalam minggu ini ada 500 kantong mayat dan peti jenazah itu saya minta ditempatkan di RS Ulin 100 dan Rs Anshari Saleh 100 peti juga. Hal itu langkah antisipatif eskalasi penangan jika terjadi ledakan kasus positif Covid-19 yang cukup besar,” pungkasnya.(mns/KPO-1)