Banjarmasin, KP – Kabar meninggalnya ulama kharismatik H Ahmad Zuhdiannor atau akrab disapa Guru Zuhdi menyisakan duka bagi warga Kalimantan Selatan, terlebih para jemaah yang rutin mengikuti pengajian almarhum.
Sebelumnya, Guru Zuhdi dikabarkan meninggal dunia pada usia 48 tahun di RS Medistra, Jakarta, Sabtu (2/5/2020) pukul 06.43 WIB. Kabar meninggalnya ulama kebanggaan Banua itupun dengan cepat tersebar terutama di media sosial.
Ribuan jemaaah memadati Masjid Jami dan sekitar kediaman Guru Zuhdi yang berada di belakang Masjid Jami, Kelurahan Antasan Kecil Timur, karena mengira ke kedatangan jenazah dibawa ke rumah duka.
Pantauan KP, hingga usai sholat dzuhur, sambil membaca surah yasin dan tahlil, para jemaah baik yang berada di sekitar lingkungan rumah almarhum Guru Zuhdi maupun di Masjid Jami masih tetap bertahan.
Sebelumnya, salah satu anak murid beliau yang juga merupakan ulama, Ustadz HM Rasyid Ridho mengimbau kepada para jamaah untuk tidak datang ke rumah duka dan cukup mendoakan di rumah saja karena kondisi pandemi virus Corona saat ini.
“Kami mewakili keluarga, dengan keadaan saat ini, keluarga meminta kepada seluruh jamaah dan pecinta Abah Guru Zuhdi untuk mendoakan beliau di rumah masing-masing,” imbau putra almarhum KH Ahmad Bakri tersebut.
Jenazah Guru Zuhdi diperkirakan tiba sekitar pukul 17.00 Wita, yang menurut rencana setelah disholatkan di Masjid Harun Aliah Komplek Citra Graha Jalan A Yani Km 18, kemudian disholatkan di Masjid Jami, dan selanjutnya akan dimakamkan di belakang tempat pengajian rumah almarhum.(nid/KPO-1)