Banjarmasin, KP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Banjarmasin, SN Samosir memberikan bantuan kepada RT dan RW yang terdampak pandemi Covid-19, yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Kita memberikan bantuan sebanyak 300 paket beras kepada RT dan RW di Kecamatan Banjarmasin Barat,” kata Samosir di sela penyerahan bantuan di kantor Lintas Jawa, kemarin.
Samosir mengakui, bantuan tahap awal berupa 5 kilogram beras ini, hanya diberikan kepada 300 orang RT dan RW di Kecamatan Banjarmasin Barat, karena menyesuaikan kemampuannya sebagai wakil rakyat.
“Jadi gaji sebagai wakil rakyat dan reses dibelikan sembako bagi RT dan RW di Kecamatan Banjarmasin Barat,” tambahnya.
Diakui, dirinya sengaja memberikan bantuan kepada RT dan RW, karena mereka inilah yang menjadi ujung tombak pendataan warga, yang kebagian capek mengurusi data warga, sedangkan RW tidak dilibatkan.
“Jadi mereka yang capek dan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah yang kita bantu. Kita juga prihatin dengan nasib mereka,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Untuk itu, Samosir mengharapkan agar rekan-rekannya di DPRD Kota Banjarmasin bisa turun langsung membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, terlebih dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Kemungkinan PSBB akan diperpanjang, tentu semakin banyak warga yang membutuhkan bantuan, terutama paket sembako, karena tidak bisa bekerja,” ujar Samosir.
Rencananya akan kembali dikucurkan paket sembako bagi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang, sebanyak 875 paket. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dibagikan kepada masyarakat,” ujar Owners Lintas Jawa Grup.
Ketua RW O2 Kelurahan Pelambuan, Rahman mengatakan, banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan sembako, termasuk RT dan RW yang selama ini bekerja serabutan.
“Alhamdulillah, masih ada anggota dewan yang mau peduli, dengan memberikan bantuan sembako,” ujar Rahman.
Diungkapkan, Dinas Sosial tidak pernah melakukan sosialisasi atau koordinasi dengan RW dan kelurahan, sehingga mereka kesulitan menjelaskan kepada warga.
“Karena banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan, padahal mereka terdampak pandemi Covid-19,” tambahnya. (hif/K-7)