Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Berhasil Sembuhkan 40 Orang Bersamaan, Begini Skema Karantina BPSDM Kalsel

×

Berhasil Sembuhkan 40 Orang Bersamaan, Begini Skema Karantina BPSDM Kalsel

Sebarkan artikel ini
IMG 20200628 WA0083 scaled

Banjarbaru, KP – Karantina khusus BPSDMD Kalsel berhasil memulangkan 40 orang tamu covid secara bersamaan, Minggu (28/6). Keberhasilan penyembuhan tersebut tidak lepas dari skema yang diterapkan karantina khusus tersebut.

Baca Koran


Skema yang dijalankan tim karantina khusus BPSDM adalah dengan penyekatan atau pengelompokan baik antar tamu maupun tamu dengan petugas.
Setiap tamu yang reaktif IGG dengan reaktif IGM sudah dipisahkan.

Begitu pula dengan tamu reaktif rapid dengan terkonfirmasi positif langsung dipisahkan. Pun halnya dengan tamu yang sudah negatif dipisahkan dengan yang masih positif.


Selain mengelompokan sesama tamu, interaksi petugas dengan tamu juga dibatasi penyekatan. Seminim mungkin terjadi interaksi langsung antara petugas dengan tamu karantina.


“Ruangan kami buat sekat pembatas, sehingga tidak ada interaksi langsung bagi yang di luar kelompok. Petugas yang melakukan pelayanan juga disiapkan dua ruang sterilisasi untuk menghindari paparan,” jelas Koordinator Karantina di BPSDM, Edy Suwarto.


Sampah medis dan sampah biasa juga kita bedakan, dan terdapat jalur khusus dari belakang untuk akses sampah tidak dibiarkan lama dan tidak ada peluang kesempatan terkontaminasi kembali ke pasien.

Sampah medis dikeluarkan dari kamar tidak melalui lorong, tapi langsung diturunkan menggunakan tali. Setelahnya dimasukan truk angkut untuk dikirim ke insenerator.


“Terapi medis yang digunakan sama yakni dengan menggunakan cairan NaCl (garam) dan spray khusus. Dipenuhi pula kebutuhan pasien mulai dari olahraga, vitamin, dan obat komorbitnya, serta disiapkan psikolog,” bebernya.


Sementara, Nor Eklas, salah satu tamu yang dipulangkan mengaku tidak mengetahui terpapar dari mana, sebab aktivitasnya hanya dari Banjarmasin ke Banjarbaru.

“Awalnya rapid test saya reaktif IGG, setelah itu diswab ternyata positif,” ujar pria berprofesi TNI ini.(mns/KPO-1)

Baca Juga :  Komnas Perempuan Kritisi Pernyataan Menbud Soal Kekerasan Seksual Tragedi Mei 1998
Iklan
Iklan