Kepala BNPB, Menkes dan Menko PMK Turun ke Kalsel
BANJARBARU, KP – Tingginya kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan penambahan hingga peringat pertama se Indonesia, mengharuskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) Covid-19 Pusat, Menteri Kesehatan, RI Terawan Agus Putranto dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, akan turun ke Kalsel.
Dari keterangan, akan datang pada Minggu (7/6), guna meninjau langsung penanganan Covid-19 di Kalsel.
Diketahui Provinsi Kalsel menjadi satu dari tiga daerah yang disorot Presiden, Joko Widodo, karena tingginya lonjakan kasus covid.
Kamis lalu Kalsel urutan pertama penyumbang terbanyak kasus baru. Kamis tambahan kasus berjumlah 109, sedangkan Jumat (5/6) kasus baru sebanyak 71.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kalsel, H Abdul Haris Makkie, mengaku berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat. Menurutnya hal yang wajar seorang presiden memiliki kekhawatiran karena tingginya angka penambahan kasus yang terjadi di Kalsel.
Ia memastikan perhatian pemerintah pusat direspon pihaknya. Atas perintah dan arahan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, gugus tugas terus bekerja dalam upaya menekan jumlah kasus Covid 19 di provinsi ini.
Dikatakan, tingginya penambahan kasus di Kalsel bagian dari langkah penanganan Covid 19.
Data yang cukup tinggi adalah fakta yang ditemukan oleh tim Surveilans Epidiomologi.
Menurutnya, pada Juni hingga Juli nanti, akan terus dilakukan tracing dan tracking warga yang diduga terpapar virus corona.
Terdapat potensi angkanya akan terus meningkat di Juni dan Juli.
“Dari skenario yang dijalankan ini, ditargetkan pada akhir Juli dan Agustus nanti, angkanya akan menurun.
Kami meminta tolong kepada masyarakat Kalsel, dengan hati nurani dan kejujuran untuk menerapkan protokol kesehatan.
Termasuk melaporkan bila ada keluarganya yang diduga terpapar virus corona, agar bisa segera ditangani atau disembuhkan,” ujar Haris, panggilan akrabnya.
Diakui Haris, salah satu yang tengah dihadapi oleh gugus tugas adalah kecepatan hasil uji swab.
Upaya untuk mempercepat hasil uji swab tersebut, sudah dilakukan dengan menambah peralatan, sehingga proses uji laboratorium spesimen swab bisa lebih cepat.
“Memang rencana datang Kepala BNPB bersama sejumlah menteri, bertemu tim gugus tugas provinsi yang akan memaparkan penanganan Covid 19.
Tercatat Jumat tambahan kasus baru sebanyak 71, sehingga totalnya 1.213 terdiri dari 1.015 dirawat, 104 sembuh, dan 94 mrninggal dunia. PDP berjumlah 325 dan ODP 848.(mns/K-2)
