Banjarmasin,KP – Terus meningkatnya jumlah pasien virus Corona (Covid-19) membuat rumah sakit semakin kewalahan dalam memberikan pelayanan bagi pasien yang terpapar penyakit menular tersebut. Tak terkecuali Rumah Sakit Sultan Surianyah.
Sebagai salah satu tempat rujukan Covid-19, rumah sakit milik Pemko Banjarmasin dan baru dioperasikan sekitar akhir September tahun lalu itu kini kekurangan bed atau tempat tidur untuk pasien Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih mengandalkan 12 bed untuk menangani pasien Covid -19.
Sementara ujarnya. jumlah pasien virus corona terus bertambah. “Atas kekurangan ini terpaksa Rumah Sakit Sultan Surianyah menjadikan sebagian ruang Unit Gawat Darurat (UGD) tempat tidur perawatan pasien Covid-19,”ujarnya
Hal itu dikemukakannya kepada wartawan usai rapat kerja dengan Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Kamis (4)6/2020) kemarin.
Menurutnya mengatasi keterbatasan ruang perawatan tersebut, pihaknya sudah mengusahakan tambahan bed. Bed tambahan lanjut Machli, telah diajukan Pemko Banjarmasin termasuk peralatan medis penunjang lainnya, sebanyak 100 pcs.
“Dalam waktu dekat akan datang 30 bed khusus pasien Covid-19. Termasuk juga peralatan medis lainnya,” ucap Machli Riyadi.
Keterbatasan lain juga dihadapi Rumah Sakit Sultan Suriansyah yang hanya mengandalkan satu – satunya alat PCR untuk tes Swab di Banjarbaru milik Pemprov Kalsel.
Hal ini juga menjadi kendala bagi percepatan penanganan pasien Corona, yang hingga hari ini grafiknya masih tinggi. “Hingga hari ini info yang saya terima atrean untuk Swab mencapai 2600 orang. Unit PCR di Banjarbaru tidak hanya melayani untuk Kalsel namun juga Kalteng,” terangnya.
Machli menegaskan, keterbatasan peralatan dan perlengkapan medis merupakan kendala serius dalam penanganan Covid-19 di Banjarmasin hingga saat ini. “Sementara ntuk peralatan yang lebih lengkap hanya ada di RS Ulin. Jika RS Sultan Suriansyah tidak sanggup lagi, mau tidak mau pasien dirujuk ke RSUD Ulin,” bebernya.
Meski demikian untuk mengatasi keterbatasan peralatan dan perlengkapan medis itu, secara bertahap akan dilengkapi hingga Juni nanti tentunya dengan menyesuaikan dana yang dimiliki Pemko Banjarmasin. (nid/K-3)