Pulang Pisau, KP – Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo berharap program nasional lumbung ketahanan pangan atau Food Estate di Desa Belanti Siam dan Gadabung dapat berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal Kabupaten Pulang Pisau.
“Kita berterima kasih kepada Pak Presiden atas kunjungannya, dan kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Pulang Pisau menjadi salah satu wilayah kawasan pengembangan lumbung pangan nasional baru atau Food Estate,” kata Edy usai menerima kunjungan kerja Presiden RI Ir H Joko Widodo dan tiga Menteri RI, Kamis (9/7/2020) kemarin di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.
Edy berharap program Food Estate ini berdampak bagi perekonomian masyarakat lokal Kabupaten Pulang Pisau ke depan. “Food Estate ini sudah menjadi program strategis nasional (PSN) 2020-2024, artinya dalam kurun waktu 3 tahun ke depan, sarana dan prasarana penunjang akan dibangun secara masif di dua lokasi Food Estate, baik Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas,” tutur Edy. Dengan demikian, lanjutnya, dampaknya akan sangat baik bagi petani lokal yang ada di wilayah Food Estate ini. “Optimalisasi lahan pertanian akan berdampak pada meningkatnya produktifitas hasil pertanian masyarakat lokal, produksi pertanian yang tadinya hanya 5-7 ton perhektare bisa meningkat hingga dua kali lipat bahkan lebih,” ucap Edy.
Pemerintah pusat, menurut Edy, sangat serius mewujudkan program nasional Food Estate ini. Masyarakat lokal tentu akan sangat diuntungkan karena hasil pertanian akan diolah melalui industri pengolahan padi moderen untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, dan jika cadangan pangan berlebih, hasil pertanian dapat dipasarkan ke luar daerah.
“Karena ini akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat lokal, kita berharap masyarakat juga mendukung program pemerintah pusat ini. Lahannya sudah eksisting atau lahan yang sudah digarap oleh masyarakat kita, demikian juga sumber daya dalam optimalisasi lahan tersebut merupakan sumber daya yang sudah tersedia di wilayah itu,” terangnya.
Edy Pratowo juga menampik informasi eksodus 20 ribu warga transmigrasi dari luar daerah yang akan masuk ke Kabupaten Pulang Pisau untuk merealisasikan program Food Estate ini pada tahun 2021 nanti. “Kita baru bicara soal optimalisasi lahan, dan jika harus ada program transmigrasi, prosesnya tentu membutuhkan waktu panjang melalui kajian-kajian dan diskusi yang melibatkan semua komponen masyarakat,” katanya seraya mengatakan demikian juga terkait intensifikasi lahan, tetap melibatkan sumber daya yang tersedia. (net/sgt/K-10)