Banjarmasin, KP – Para pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Banjarmasin mengaku kehilangan pekerjaan dan kesulitan keuangan dalam empat bulan terakhir akibat dampak pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020.
Kondisi ekonomi pemandu wisata Kota Banjarmasin anjlok karena selama pandemi virus corona mereka sama sekali tidak mendapatkan job atau pekerjaan sebagai pemandu wisata.
Padahal dalam memberikan jasa mereka mendapatkan upah dari para wisatawan yang berkunjung ke sejumlah objek wisata Kota Banjarmasin, maupun obyek wisata yang ada di Kalsel.
Sementara menyusul wabah virus corona, Kota Banjarmasin dan sejumlah daerah di Kalsel menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seluruh objek wisata ditutup.
Ironinya meski terkena dampak, perhatian pemerintah khususnya Kota Banjarmasin terhadap pemandu wisata sama sekali tidak mereka dapatkan.
“Padahal kami juga sangat merasakan dampak akibat pandemi Covid-19 ini, ” ungkap Ketua HPI Kota Banjarmasin Muhammad Bezqoni, Selasa (30/6/2020).
Ia menilai, perhatian Pemko Banjarmasin lebih banyak terfokus memberikan bantuan pada sektor lain yang sebenarnya masih dapat bertahan saat pandemi Covid-19, salah satunya transportasi daring.
“Padahal sebagai pelaku jasa pemandu wisata juga kena dampaknya. Karena sudah empat bulan ini kami tidak menerima job jasa pemandu wisata, ” ujarnya.
Disebutkan, jumlah pemandu wisata yang tergabung dalam HPI Kota Banjarmasin sebanyak 38 orang.
Muhammad Bezqoni mengemukakan, dari berbagai pertemuan melalui jejaring sosial yang dilakukan oleh Pengurus HPI se-Indonesia, diprediksi sektor pariwisata di Indonesia baru kembali bergeliat pada akhir tahun 2020 mendatang, itupun akan mengalami kebangkitan tidak terlalu signifikan.
Ia berharap adanya perhatian yang serius dari pemerintah daerah untuk dapat memberikan bantuan hingga solusi agar anggota HPI di Kota Banjarmasin dapat tetap bertahan ditengah pandemi Covid-19.
“Kami di HPI Kota Banjarmasin sendiri untuk membantu anggota dalam waktu dekat berencana menggelar pelatihan secara gratis dalam bidang usaha lain seperti budidaya ikan dan peternakan,” katanya. (nid/K-3)