Banjarmasin, KP – Penggunaan dana untuk percepatan penanggulangan Covid- 19 di banua dipertanyakan, oleh pengiat anti korupsi yang dimotori oleh Din Jaya Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (FORPEBAN) dan Aliansyah, dihadapan pejabat Kejaksaan Tinggi dalam suatu aksi unjuk rasa, Kamis (23/7/2020).
Para tokoh LSM tersebut mepertanyakan dana yang digelontorkan ratusan milyar rupiah sementara jumlah penderita virus Corona makin bertambah di banua ini.
Selain itu ujar Dinjaya, adanya pasien yang masuk rumah sakit karena masih diragukan kepositifan menderita virus Corona, oleh rumah sakit langsung di isolasi seolah olah pasien penderita virus korona, sebab rumah sakit nanti akan menerima pembayaran dari pemerintah.
“Ini membuat kami curiga kenapa rumah sakit berbuat demikian hanya untuk mendapatkan dana dari pemerintah yang menggelontorkan dana percepatan penanggulangan Covid-19," tegas Din.
Sementara untuk melaksanakan tes rapid, penderita harus bayar, kemana dana pemerintah untuk penanggulangan Covid tersebut, ujar Din dengan penuh tandatanya.
Juga dipertanyaakan pengeluaran tim gugus percepatan penanggulangan Covid-19 baik di provinsi maupun di kota Banjarmasin.
Ia mengharapkan pihak Kejaksaan untuk bisa menyelidikan pengeluaran dana Covid-19 yang besar itu, sebab selama ini tidak mengetahui berapa yang telah dikeluarkan, pengeluaran dana tersebut seperti disembunyikan.
“Untuk itulah kami mengharapkan pihak Kejaksaan bisa untuk melakukan penyelidikan, katakanlah sebagai usaha jemput bola dan kami mendukung sepenuhnya usaha Kejaksaan dalam hal ini,’’ teriak Dinjaya.
Ia juga mengharapkan pihak Kejaksaan untuk memberikan keterangan sehubungan dengan adanya masukan yang pernah disampaikan beberapa waktu lalu.
Sementara Aliansyah menyoroti masalah korupsi yang ada di banua, agar pihak kejaksaan menangkap para koruptor yang masih berkeliaran di luar
(hid/KPO-1)
