Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

DLH Telisik Limbah Oli Bekas di Sungai A Yani

×

DLH Telisik Limbah Oli Bekas di Sungai A Yani

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Rasa keprihatinan Joice Veronica Lawak memuncak, setelah melihat kondisi sungai di depan rumahnya, Jalan Ahmad Yani, kilometer 2 nomor 7 Banjarmasin. 

Betapa tidak, sungai itu tampak kotor dan mengeluarkan bau menyengat. Belakangan, kondisinya kian parah. Sungai itu kini dipenuhi lumpur hitam dan berminyak. Diduga dari oli yang dibuang secara sengaja.

Android

Merasa tak tahan, wanita ini akhirnya memutuskan untuk mendokumentasikan dan menguploadnya di akun media sosial miliknya.

“Saya tak mampu menahan hati melihat limbah bagini. Siapa pelakunya?,” tulis Joice dalam postingan tertanggal 20 Juli itu.

Sontak, postingan Joice viral di media sosial. Ada lima kali dibagikan. Warganet juga menghujani kolom komentarnya. Menyampaikan rasa keprihatinannya, sebagian lagi mengumpat-umpat pemerintah.

Saat ditemui, Joice mengungkapkan bahwa pencemaran sungai di depan rumahnya itu mulai sangat terasa sepekan terakhir. Saat intensitas hujan mulai menurun di Banjarmasin. 

“Ini bukan yang pertama, sering saya lihat. Tapi saya tak ambil pusing, ya kalau hujan larut. Memang kali ini nggak ada hujan, dan kali ini benar- benar luar biasa,” keluhnya, Selasa (21/07/2020).

Maklum saja, Joice memang kerap beraktivitas di depan rumah untuk memelihara tanamannya. Sehingga dia sering memperhatikan kondisi sungai A Yani tersebut. 

Yang lebih memprihatinkan lagi, semenjak limbah itu ada, biota sungai tak tampak terlihat. Termasuk biawak yang sering dia lihat mondar mandir tak pernah ada lagi.

“Dulu sering disini berkeliaran. Kadang berjemur juga. Tapi semenjak ada limbah ini sudah tak pernah kelihatan lagi,” bebernya.

Melihat kondisi itu, dia merasa sangat prihatin. Pencemaran lingkungan yang terjadi tak hanya memberikan dampak buruk bagi manusia, tapi juga bagi makhluk hidup lainnya. 

“Apakah mereka tidak layak untuk mendapatkan tempat tinggal yang nyaman juga. Bukan salah mereka tiba-tiba menyerang ke dalam rumah. Karena mereka dibuat susah begini,” ujarnya.

Apa yang menjadi keluhan Joice ini pun mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengecekan.

Sampel limbah oli bekas itu pun diambil. Selain itu beberapa lokasi juga ditelusuri untuk mencari tahu dari mana asal datangnya limbah itu.

“Sudah kami telusuri untuk mencari sumber. Tapi kami tak ada menemukan dari mana asalnya,” beber  Kabid Pengawasan DLH Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono di sela pengecekan.

Bahkan, karena kebetulan lokasi itu juga di depan dealer mobil, saluran limbah bengkel di dealer itu pun di cek. Namun juga tak ditemukan. “Karena memang dealer ini sedang tutup,” bebernya.

Akhirnya limbah itu pun akhirnya dibersihkan oleh DLH. Kemudian sampelnya pun dibawa untuk diuji, apakah memang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) atau tidak.

“Kira-kira seminggu hasilnya. Tapi kami periksa di lapangan sepertinya memang oli bekas,” pungkasnya. (sah/K-3)

Iklan
Iklan