Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Olahraga

Ketum Asprov PSSI Kalsel Mengutuk keras penganiayaan Terhadap wasit sepakbola

×

Ketum Asprov PSSI Kalsel Mengutuk keras penganiayaan Terhadap wasit sepakbola

Sebarkan artikel ini
13 2klm hasnur jpg
Hasnuryadi dan Djumadri Masrun. (Kp/opiq)

Banjarmasin, KP – Ketua Umum dan Ketua Harian Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalimantan Selatan, H Hasnuryadi Sulaiman HB dan H Djumaderi Masrun, mengutuk keras tindak kekerasan terhadap wasit yang memimpin suatu pertandingan sepakbola.

Seperti kejadian buruk yang dialami seorang wasit, saat memimpin turnamen amatir alias fun game antara Champas FC vs Yutaka di stadion Patriot Chandrabaga, kota Bekasi Minggu kemarin.

Baca Koran

Hasnur, sapaan akrab Ketum PSSI Kalsel bahkan menyarankan agar peristiwa tersebut tidak hanya mendapat sanksi dari PSSI tapi juga sudah masuk ranah pidana.

“Itu sudah termasuk penganiayaan siapapun korbannya harus dilaporkan, dan pelaku dikenakan sanksi tindak pidana,” kata Hasnur.

Dia berharap wasit yang menjadi korban agar mengadukan hal ini ke pihak kepolisian sehingga ada efek jera bagi pelaku.

“Saya tentu mendukung wasit yang menjadi korban untuk mengadukan hal ini ke polisi,” tambah dia.

Menurut Hasnur walau sepakbola yang digelar bukan event resmi namun hanya bersifat football fun, namun pemain justru terlalu serius dengan memprotes selalu menganiaya keputusan wasit.

“ini sepak bola gembira seharusnya dilakukan dengan riang gembira bukan memukuli seperti itu,” kata dia.

Seorang pemain Champas FC menginjak wajah wasit karena tidak terima dengan keputusan wasit yang dianggapnya banyak salah dan merugikan timnya. Padahal wasit yang bertugas hanya 1, tanpa didampingi asisten wasit.

Akibat perbuatan tersebut,wasit yang bernama Muhidin menderita lebam di wajahnya. Pelaku utama aksi diketahui berinisial ND mantan pemain Jakarta United di Liga 3 musim lalu.

Meskipun kejadian ini terjadi di laga non resmi, Asprov PSSI DKI Jakarta dikabarkan telah mengetahuinya dan melarang pemain tersebut untuk bermain di kasta sepakbola DKI Jakarta.

Baca Juga :  Lanny/Fadia Tantang Ganda China, Putri KW BermainNothing to Lose Lawan Ratchanok di Perempatinal Malaysia Open 2025

Menurut Djumadri oknum pemain yang menganiaya wasit, harus dihukum tidak boleh bermain sepakbola dalam level apapun bukan hanya di wilayah DKI Jakarta, tapi di seluruh Indonesia, agar semua pemain sepakbola di tanah air mengetahui sanksi yang mereka terima kalau menganiayawasit yang memimpin pertandingan. (nets/nfr/k-9)

Iklan
Iklan