Kandangan, KP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry, mempresentasikan dua buah program inovasi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020, Rabu (15/7/2020) kemarin di ruang Media Center Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten HSS.
Presentasi dilakukan secara virtual, telekonferensi dengan Tim Panelis Independen KIPP 2020. Kompetisi itu diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB).
Dua program inovasi itu, yakni Program Rumah Sejahtera (PRS) dan program Si Midun Chating ke Faskes, yang merupakan akronim dari sistem kemitraan Dukun Kampung dan Bidan, Cegah Stunting dengan merujuk ke fasilitas kesehatan.
Program Rumah Sejahtera, yang digagas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten HSS itu masuk top 99 KIPP. Sementara Program Si Midun Chatting Ke Faskes, merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten HSS yang berhasil masuk 15 Finalis Kelompok Khusus KIPP tahun 2020.
Kepala Dinsos HSS Nordiansyah, pada kesempatan itu memaparkan tentang Program Rumah Sejahtera bagi warga miskin atau kurang mampu. Program itu bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah, agar dapat hidup lebih sehat dan sejahtera.
Program itu dilatarbelakangi karena pada 2013 lalu, adanya 5.052 masyarakat mendiami rumah tidak layak huni. Mereka merupakan warga kurang mampu dengan keterbatasan pangan, pendidikan, kesehatan dan perekonomian, tersebar di 11 kecamatan 144 desa dan 44 kelurahan.
“Oleh sebab itu, program rumah sejahtera menjadi solusi untuk menjangkau seluruh desa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” ucap Nordiansyah.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan HSS dr Siti Zainab menjelaskan, program Si Midun Chatting Ke Faskes bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan.
Si Midun ke Faskes ujarnya, merupakan suatu inovasi simpatik yang mampu menggeser peran Dukun Kampung. Tetapi, Dukun Kampung bermitra dengan Bidan Desa dalam merujuk ibu bersalin ke fasilitas kesehatan, dengan kompensasi adanya insentif sebagai pengganti jasa.
Bupati HSS Achmad Fikry mengklaim, dampak dan manfaat dari dua inovasi itu sudah dirasakan masyarakat.
“Untuk program Rumah Sejahtera, para penerima sudah bisa tidur dengan nyenyak. Selain rumahnya sudah diperbaiki, taraf kehidupannya pun ditingkatkan,” ungkapnya.
Disebutkannya, sudah ada 4.000 lebih rumah yang telah diperbaiki. Kini tinggal 1.026 buah rumah lagi menunggu giliran. “Karena jumlah rumah yang harus diperbaiki cukup banyak, maka gilirannya diatur berdasarkan skala prioritas,” terangnya.
Lalu, program Si Midun Chatting Ke Fakses tambahnya, angka kematian ibu saat melahirkan mengalami penurunan. Bukti nyata yang lain, adalah semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke Posyandu atau Puskesmas.
Melaksanakan dua inovasi itu, Achmad Fikry mengaku tidak banyak kendala yang dihadapi.
Achmad Fikry menjelaskan, ia mendorong jajarannya untuk menciptakan inovasi. Tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diwajibkan minimal memiliki 1 inovasi.
“Sehingga setiap OPD ini, mulai dari Dinas, hingga Pemerintah Kelurahan memiliki inovasi. Bahkan ini menjadi sebuah penilaian kinerja OPD bagi kami. Insya Allah Pemkab HSS tidak akan berhenti berinovasi,” ucapnya.
Persentasi itu, turut dihadiri Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, Sekda Muhammad Noor dan beberapa pejabat lingkup Pemkab HSS. (tor/K-6)