
Batulicin KP– Dipimpin Plt. Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Prov Kalsel, Roy Rizali, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengundang seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan untuk Rapat Daring program Swab Massal dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, di Kantor BPBD Banjarbaru 27/7/2020 tadi.
Adapun rapat dilaksanaka dalam rangka menyatukan kesamaan visi seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota, terutama merumuskan berbagai strategi dari masing-masing daerah menuju rencana pelaksanaan program swab massal yang efektif.
Sekda Tanbu H Rooswandi Salem Menanggapi paparan strategi Pemprov Kalsel menyampaikan, sampai hari ini Tanah Bumbu memiliki peningkatan kesembuhan yang tinggi.
Sejak awal dari sisi penaganan pihaknya sudah melakukan strategi penanganan yang komprehensif, karena itu Tanah Bumbu sempat memiliki angka positif cukup tinggi, akibat dari upaya pencarian yang benar benar masif.
“Kita sudah melakukan rapid tes massal sejak awal, kemudian melakukan pemilahan klaster yang merupakan upaya pencegahan sebelum berkembang lebih jauh di masyarakat, maka itu dilakukan karantina terlebih dahulu. Hingga dalam kondisi sekarang, Tanbu sudah mengalami penurunan Kurva dari angka positif Covid-19,” ujarnya di ruang LDR kantor Bupati saat Vidcom berlangsung.
Lebih lanjut ujarnya, Dalam hal penyiapan strategi, kendala yang dihadapi masalah swab, hanya saja pihaknya sudah melakukan upaya sebagai laporan kepada pihak Provinsi dan Kabupaten lain bahwa Tanbu sudah memiliki dua unit PCR yang bisa melakukan tes Swab.
“Pertama kita mendapatkan bantuan dana CSR dari perusahaan yang memberikan 1 unit PCR berikut dengan kelengkapannya. Adapun kapasitas dari PCR perusahaan ini mampu digunakan dalam 92 sample perhari,” katanya.
Pihaknya juga ikut bekerjasama dengan litbangkes yang ada di daerah ini, serta mengembangkan peralatan yang ada di litbangkes, dengan menambah peralatan penunjang agar bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan Swab.
“Ini pun sudah berjalan dengan kapasitas 46 sample perhari,” tambahnya. Nah yang jadi permasalahan saat ini sebutnya pasien yang sempat dikarantina sudah banyak yang menurun, lagi pula dari pasien yang bakal dilakukan swab berkurang dari jumlah sebelumnya.
“Kita sudah memiliki kapasitas untuk melakukan Swab hampir 150 sample perhari dari dua titik lokasi yang disiapkan. Artinya kami tidak akan memanfaatkan secara maksimal terhadap dua alat ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemkab Tanbu sudah sepakat dengan propinsi Kalsel akan menjadikan Tanbu sebagai Lab Swab yang bisa digunakan untuk membantu Kabupaten terdekat. “Misalnya limpahan data dari Kabupaten lain yang tidak bisa dilakukan provinsi, pemeriksaanya bisa dilakukan di Tanah Bumbu,” jelas Sekda, seraya menambahkan permasalahan nya terletak pada biaya operasional pemeriksaan dari spesimen yang diserahkan.
“Kalau kami yang menyiapkan biaya operasional untuk melakukan pengecekan terhadap sample dari Kabupaten lain, tentunya menjadi pertimbangan lagi, tapi kalau untuk masyarakat Tanah Bumbu sendiri kami akan membiayai seluruh biaya lab untuk masyarakat kami,” tandasnya.
Untuk spesimen daerah lain, diharuskan ada kebijakan sharing biaya, kerena dari perhitungan satu kali pemeriksaan Swab memerlukan sekitar Rp. 1.700.000 biaya yang harus dikeluarkan. Rooswandi memohon kepada pihak provinsi agar mengkoordinasikan terkait kebijakan Sharing biaya tersebut.
“Kalau Lab PCR yang disiapkan ini bisa dimanfaatkan, kita siap membackup apapun kebutuhan untuk penunjang bagi provinsi. Sementara kami sampaikan dua buah alat ini berada di Kecamatan Angsana yang lebih dekat Satui dan satunya dipusat kota Batulicin,” katanya. (han)