Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Pertama Kalinya Angka Sembuh Melebihi yang Dirawat

×

Pertama Kalinya Angka Sembuh Melebihi yang Dirawat

Sebarkan artikel ini
IMG 20200725 WA0003

Banjarbaru, KP – Tambahan kasus baru berjumlah 90 orang, tambahan pasien sembuh 207 orang, dan tidak ada tambahan pasien meninggal, Jumat (24/7).
Secara keseluruhan kasus covid berjumlah 5.422 terdiri dari 2.538 dalam perawatan, 2.621 sembuh, dan 263 meninggal dunia. Untuk pertama kalinya jumlah pasien sembub melebihi jumlah pasien yang dirawat.

Baca Koran


Kasus baru berasal dari Tanah Laut 8 orang, Kotabaru 2 orang, Banjar 8 orang, Barito Kuala 5 orang, HSS 35 orang, Banjarmasin 15 orang, dan Banjarbaru 19 orang.


Tambahan pasien sembuh berasal dari karantina Tanah Laut 10 orang, karantina Barito Kuala 33 orang, karantina HSS 13 orang, karantina HSU 19 orang, karantina Tabalong 17 orang, isolasi mandiri Banjarmasin 111 orang, dan karantina Banjarbaru 4 orang.


Untuk memutus rantai penyebaran covid, BNPB, TNI, Polri, dan pemerintah daerah berencana melaksanakan swab massal dengan target 10 ribu orang.


“Masing-masing kabupaten kota sudah setuju kita swab massal. Tinggal mengatur teknisnya, tinggal mengatur perencanaannya kapan kita melaksanakan, target apa saja, sasaran ke mana nanti. Jika ada yg positif ditempatkan di mana, itu akan ada tindak lanjut tim teknis nanti yang merencanakan,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Abdul Haris Makkie.


Ia menyebut belum ditetapkan kapan waktu swab massal yang dilaksanakan kerjasama BNPB, Polri, TNI, dan pemerintah daerah tersebut. Menurutnya saat ini sedang dimatangkan rencana swab massal tersebut.


“Rencana swab massal dengan target 10 ribu orang apakah diperuntukkan bagi kontak erat atau kontak secara umum. Setelah diskusi tadi angka penurunan kontak erat kemungkinan 2 persen, jika kontak umum penurunan 64 persen.

Pilihan apa yang akan kita swab apakah kontak erat atau kontak umum, kami mungkin mempertimbang penurunan 64 persen karena biaya swab kan mahal jadi tidak ingin yang penurunan kecil, tapi harus hal yang berimbas besar. Yang jelas kami berusaha memutus rantai pandemi dengan swab massal ini,” tuturnya.(mns/KPO-1)

Baca Juga :  14 Tahun Melindungi Hutan Adat
Iklan
Iklan