Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Ruang Isolasi COVID-19 Di RSUD Tamiang Layang Terisi Penuh

×

Ruang Isolasi COVID-19 Di RSUD Tamiang Layang Terisi Penuh

Sebarkan artikel ini

Tamiang layang, KP – Koordinator Bidang Penanganan pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kaupaten Barito Timur dr. Jimmi mengatakan saat ini pihaknya menghada` pi kendala yakni ruang perawatan isolasi untuk pasien positif COVID-19 sudah terisi penuh.

“Total yang dirawat di RSUD Tamiang Layang saat ini sebanyak 16 orang. Kendalanya ruang perawatan sudah penuh,” kata Jimmi melalui pesan whatsapp di Tamiang Layang, Senin ( 27/7 )

Baca Koran

Menurutnya, hingga Minggu (26/7) ada tujuh warga Bartim terkonfirmasi positif COVID-19 dan yang masuk ruang perawatan isolasi. Selain itu, ada enam warga juga yang dnyatakan sembuh setelah mendapatkan perawatan intensif.

Tujuh warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 yakni Nyonya W, Tuan W dan Tuan S asal Kecamatan Dusun Tengah, Tuan A dari Kecamatan Pematag Karau dan Tuan W, Nyonya M dan Nyonya S dari Kecamatan Dusun Timur.

Sedangkan enam warga yang sembuh yakni Tuan D, Nyonya A (39) dan anak M (7), Nyonya Y (70), Nyonya R (43) dan anak D (5) asal Kecamatan Dusun Timur.

Sesuai data Gugus Tugas Perceatan Penanggulangan COVID-19 Bartim, secara kumulatif ada 43 warga Bartim terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rincian 16 orang dalam perawatan di RSUD Tamiang Layang dan satu orang di RS Doris Sylvanus Palangka Raya, 26 orang sudah sembuh dan satu orang meninggal dunia

Koordinator Kehumasan Suprayogi menambahkan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Bartim terus berupaya keras melakukan pencegahan dan penanganan terhadap pasien COVID-19.

“Sejak awal status tanggap darurat, gugus tugas terus bekerja keras. Sebanyak 43 orang warga terkonfirmasi positif COVID-19 dan 19 orang diantaranya sudah tertangani dengan serius hingga sembuh,” kata Suprayogi. (vna/k-10)

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Sambut Kunker Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
Iklan
Iklan