Jadi yang macet misal ada hanya kecil sekali karena gaji PNS, TNI/POLRI dibayar negara sehingga gaji mereka sudah terpotong ini hasil kerja sama dengan kantor Pos juga sejumlah perbankkan seperti Bank BTPN, BRI dan Bank Kalsel
BANJARMASIN, KP – Bisnis Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari Banjarmasin belum banyak terimbas bisnisnya ditengah pandemi usahanya masih lancar.
Kepala Cabang KSP Nasari Banjarmasin Senin Bagus Danang T kepada wartawan mengakui, hingga saat ini usaha bisnis KSP Nasari tidak terimbas saat pandemi, karena hampir 95 persen usaha hanya melayani simpan pinjam para pensiunan seperti PNS dan TNI/POLRI.
“ Alhamdulillah sejak kami berdiri 2007 animo masyarakat banua cukup bagus dan banyak memanfaatkan produk KSP Nasari terutama kalangan pensiunan,” sebutnya.
Selama pandemi ini usaha hampir tidak terdampak karena sektor usaha lebih banyak bergerak kesektor pensiunan baik sektor kredit dan memiliki sektor usaha lainnya yakni simpanan dan kredit untuk para UMKM mikro atau kredit firal karyawan aktif.
Jadi yang macet misal ada hanya kecil sekali karena gaji PNS, TNI/POLRI dibayar negara sehingga gaji mereka sudah terpotong ini hasil kerja sama dengan kantor Pos juga sejumlah perbankkan seperti Bank BTPN, BRI dan Bank Kalsel
Seandainya macetpun karena mereka pindah kantor bayarnya biasa dikantor pos pindah keperbankkan lain, setelah itu normal lagi bayarnya.
“ Saat pandemi ini terkendala mobilitas saja misalnya kami bisa jemput bola hingga melayani ke Kalteng hingga ke Pelaihari dan Kandangan serta Kotabaru hingga kabupaten dan kota saat pandemi ini akses mulai terbatas,” jelasnya.
Dana penyaluran untuk kredit pensiunan hampir Rp17 miliar untuk wilayah Kalselteng dan Kaltim dan penyerapannya kredit bulan lalu hingga hampir 70 persen Maret dan April 2020.
“Keuntungan PNS dan POLRI/TNI meminjam kredit dengan banyak kemudahan dalam meminjam, kita yang jemput bola layani mereka-mereka ini yang penting mereka rutin ambil gajihnya sendiri,’’katanya.
Jangka waktu yang fleksibel mengikuti usianya dan besar kecil gajinya hingga umur 80 tahun lunas tetap kita layani kreditnya serta bungan yang ringan hanya 1,2 persen sampai 2,25 persen, para peminjam juga diasuransikan dan peminjam meninggal dunia pihak keluarga tidak menanggungnya dan dianggap lunas.
Lebih lanjut diungkapkan, para peminjam ini mulai dari angka Rp40 jutaan hingga sampai Rp100 juta dengan jangka waktu mengikuti umurnya atau usia hingga 80 tahun.
Memang ada terkena imbas dari tiga produk ini yakni kredit umum UMKM mikro hanya 3 persenan saja ada sekitar 34 UMKM dengan dana yang disalurkan Rp230 juta dan sampai kini ada yang lancar usahanya dan membayarnya.
“Pesan saya kepada para UMKM untuk tetap bertahan usahanya dan pemerintah untuk memperhatikan dan membantu mereka, karena ditengah pandemi ini para UMKM banua perlu suntikan dana segar dan modal usaha,” demikian Bagus Danang T. (hif/K-1)