Kuala Kapuas, KP – Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, melalui Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, memberikan bantuan budidaya ikan dengan sistem bioflok kepada tiga pesantren yang ada di daerah setempat, yakni Pesantren Babussalam, Pesantren Al-Amin Sei Tatas dan Pesantren Muhajirin Antang.
“Tujuannya adalah memberikan edukasi bagi anak didik dan memenuhi konsumsi kebutuhan pesantren serta dapat dijadikan untuk bisnis kalangan pesantren,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas, Darmawan, di Kuala Kapuas, Selasa (11/8).
Dikarakannya, bantuan bioflok ini merupakan program budidaya baru dan sekarang banyak diminati oleh masyarakat, karena sistem ini dinilai lebih efektif dalam meningkatkan produktivitas.
Bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme baik bakteri, jamur, protozoa, ataupun algae yang tergabung dalam sebuah gumpalam (floc). Dalam budidaya perikanan, gumpalan-gumpalan bahan organik ini nantinya akan menjadi pakan bagi komoditi yang dibudidayakan.
Darwaman menjelaskan, bahwa Bioflok ini merupakan salah satu sistem dengan pemberian bibit ikan yang ada di dalam kolam bundar dan tidak menyusahkan, sangat praktis, karena kolam berlapis terpal yang tidak mudah rusak dan produksi ikan lebih tinggi dari pada kolam galian tanah.
“Padat tebarnya lebih tinggi dibanding dengan budidaya di kolam tanah. Kalau bioflok dengan diameter 3 meter saja bisa menghasilkan 3 ribu ekor, bahkan kalau dimaksimalkan bisa sampai 5 ribu ekor, jauh beratus kali lipat dibandingkan dengan kolam galian tanah. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, hanya saja pengolahan airnya yang rumit,” terangnya.
Selain itu, tambanya, budidaya ikan di wilayah Kabupaten Kapuas termasuk unggul dibandingkan budidaya ikan lain di kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah dan pihaknya akan tetap mengawasi dan membina para kelompok melalui penyuluh-penyuluh yang ditetapkan. (Al/KPO-1)