Penurunan penerimaan sebagai dampak pandemi wabah virus corona (Covid-19) itu , salah satunya bersumber PAD dari semula ditarget Rp 367 miliar turun menjadi Rp 254 miliar
BANJARMASIN, KP – Badan Anggaran DPRD Kota Banjarmasin, terus melakukan pembahasan terhadap Kebaikan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD tahun anggaran 2020.
” Dalam pertemuan kami hari ini Kamis (27/8/2020) dengan SKPD, pembahasan KUPA-PPAS Perubahan APBD tahun anggaran 2020 sudah memasuki tahap finalisasi, ” kata Ketua DPRD Kota Banjarmasin. Harry Wijaya.
Kepada, Kamis kemarin ia mengemukakan, masih ada beberapa usulan anggaran diajukan SKPD yang pembahasannya masih belum selesai dan harus disikronkan.
Termasuk ujarnya, terkait Pendaoatan Asli Daerah (PAD) yang awalnya diajukan Pemko dengan target sebesar Rp 254 miliar.
Menurutnya, dalam pembahasan beberapa hari lalu sebagaimana sebelum disampaikan target PAD yang diusulkan pihak Pemko itu dinaikkan sebesar Rp 15 miliar, sehingga menjadi Rp 169 miliar.
” Namun pembahasan pada hari Kamis, target PAD itu kembali dinaikan sebesar Rp 2,5 miliar, ” ujarnya.
Disebutkan pada rapat paripurna dewan digelar Rabu (12/8/2020), Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina menyampaikan Rancangan Kebaikan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD 2020 memprokyeksikan Pendapatan Daerah sebesar Rp 1,543,361,300,642 atau turun Rp 187 miliar dibanding APBD murni tahun 2020 yang sebelumnya ditetapkan Rp 1,7 triliun.
Penurunan sebagai dampak dari pandemi wabah virus corona (Covid-19) itu , salah satunya bersumber dari PAD dari semula ditargetkan Rp 367 miliar turun menjadi Rp 254 miliar.
Harry Wijaya optimis, usulan dan permintaan pihak dewan terhadap dinaikkanya PAD tersebut mampu mencapai target dan direalisasikan SKPD yang menggali berbagai sumber penerimaan, baik dari sektor penerinaan retribusi maupun pajak daerah.
Masalahnya pimpinan dewan dari F- PAN ini meski dalam situasi dampak virus corona (Covid-19) aktifitas perekonomian dan kegiatan usaha secara perlahan mulai berjalan normal kembali.
Kendati ia juga mengakui, ada sejumlah PAD yang diproyeksi mengalami penurunan seperti pada Dinas Perhubungan yang dalam APBD murni tahun 2020 awalnya ditargetkan sebesar Rp 20 miliar, namun dalam pembahasan KUPA-PPAS APBD Perubahan kemungkinan ditunkan hanya menjadi Rp 12 miliar.
Lebih dijelaskan terkait pembahasan KUPA- PPAS APBD Perubahan ini sudah siap untuk finalisasi, karena selain membicarakan PAD, pihak Badan Anggaran dewan bersama Pemko juga sudah hampir rampung membahas rencana alokasi belanja daerah.
Sebelumnya, Wakil Jetua DPRD Kota Banjarmasin, HM Yamin mengemukakan, terkait penurunan pendapatan daerah, Badan Anggaran meminta pihak pemerintah Kota Banjarmasin agar menyampaikan rincian sektor apa saja yang mengalami penurunan.
“Kita ingin tahu secara detail dampak pendapatan menurun itu disektor apa saja, supaya dapat dicarikan solusinya,,” ujar Yamin.
Pihak dewan tandas Yamin sangat berharap, agar capaian PAD tahun ini dapat direalisasikan. Apalagi ujarnya, akibat dampak wabah virus corona targetnya sudah diurunkan dari awalnya pada APBD murni diproyeksikan Rp 367 miliar.
Meski demikian tandasnya, seluruh SKPD yang menggali PAD harus bekerja lebih giat lagi dalam upaya meningkatkan sumber-sumber penerimaan
” Karenanya untuk memacu tujuan itu meski masih dalam suasana dampak virus orona Badan Anggaran mengusulkan menaikkan target PAD dalam APBD Perubahan tahun ini yang diproyeksikan Pemko hanya sebesar sebesar Rp 254 miliar,” demikian kata HM Yamin. (nid/K-3)