Tamiang Layang , KP – Pemerintah Kabupaten Barito Timur mengoperasionalkan Pelabuhan Telang Baru di Desa Telang Baru, Kecamatan Paju Epat.
“Pengoperasionalan Pelabuhan Telang Baru untuk meningkatkan pendapatan asli daerah Pemkab Bartim tahun anggaran 2020,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bartim Hudaya Husinsah didampingi Kabid Sungai Soritua di Tamiang Layang, Sabtu ( 15/8 )
Menurutnya, target PAD sebesar Rp Hudaya Husin1 miliar tahun 2020 akan terpenuhi karena operasional Pelabuhan Telang Baru sudah bekerjasama dengan PT Sawit Graha Manunggal (SGM) dalam pemanfaatan jasa kepelabuhanan, bongkar muat Cruit Palm Oil (CPO).
Pelabuhan Telang Baru melayani jasa tambat dan jasa masuk pelabuhan sehingga bisa dipungut biaya retribusi tambat pelabuhan dan retribusi masuk pelabuhan.
Untuk retribusi tambat akan dihitung volume tonase per tambat. Sedangkan retribusi masuk pelabuhan per unit sarana yang masuk pelabuhan. Unit sarana yang masuk memiliki kategori seperti mobil dan truk tangki.
“Kita yakin target PAD sebesar Rp1 miliar bisa didapati pada bulan Agustus hingga Desember 2020 nanti asalkan pengoperasian Pelabuhan Telang Baru tidak ada hambatan atau pun gangguan,” kata Hudaya.
Ditambahkan Hudaya, pengoperasian Pelabuhan Telang Baru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2009 tentang kepelabuhanan.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Barito Timur Nomor 300 tahun 2020 tentang operasional Pelabuhan Umum Telang Baru tanggal 6 Agustus 2020, maka Pelabuhan Telang Baru bersifat pelabuhan umum dan bisa operasional sejak tanggal ditetapkan.
Perusahaam besar swasta bisa bekerjasama dengan Pemkab Bartim melalui Dishub dalam hal memakai jasa kepelabuhanan untuk bongkar muat barang maupun penumpang.
“Kerjasama Pelabuhan Telang Baru akan diperluas dengan perusahaan besar swasta lainnya seperti di bidang kehutanan, perkebunan dan tambang dengan pelayanan yang maksimal,” demikian Hudaya. (vna/k-10)