Banjarmasin, KP – Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani tutup usia pada Senin (10/08/2002) dini hari. Setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Ulin akibat terpapar CoVID-19.
Kepergian Walikota Nadjmi memberikan luka yang mendalam bagi orang yang mengenalnya. Tak terkecuali Walikota Banjarmasin Ibnu Sina.
Ibnu pun menyempatkan diri untuk menjadi imam shalat Fardhu Kifayah untuk almarhum di halaman Ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Ulin Senin pagi.
Usai pelaksanaan salat, Ibnu menyampaikan turut berbelasungkawa atas kepergian almarhum. Banyak kenangan baik yang ditinggalkan semasa mendiang hidup.
“Kami berduka dan mengucapkan selamat jalan. Semoga Allah SWT memberi ampunan dan rahmatnya. Serta amal ibadah beliau diterima. Ini sebuah kedukaan bagi warga Banjarbaru dan Banjarmasin,” ujar Ibnu.
Sosok Nadjmi cukup berarti bagi Ibnu. Tak hanya sebagai kolega, mengingat mereka berdua sama-sama menjabat sebagai walikota. Tapi juga sebagai teman serta sahabat dekat.
Terlebih, Ibnu sempat menjadi murid istri almarhum saat duduk di bangku kuliah. Sehingga hubungan emosional mereka cukup kuat. Dalam artian Nadjmi juga sudah dianggap sebagai gurunya.
“Banyak suka duka secara emosional. Dan beliau juga warga Banjarmasin. Istri beliau dosen saya waktu kuliah semester satu di perikanan ULM. Saat itu almarhum jadi camat,” bebernya.
Lebih lanjut, Ibnu juga mengingatkan bahwa perjuangan melawan pagebluk CoVID-19 masih belum berakhir. Dia mengimbau agar upaya memutus mata rantai harus lebih digalakkan lagi.
“Ini jadi pengingat kita untuk terus berupaya untuk memutus mata rantai penularan secara maksimal,” tukas Ibnu. (sah/K-3)
