Banjarmasin, KP – Para Tim Pemenangan Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin berkomitmen untuk mentaati protokol kesehatan CoVID-19 dalam pelaksanaan tahapan Pilkada 2020.
Komitmen ini terbentuk pada saat Rapat Koordinasi Hukum Protokol Kesehatan Dalam Rangka Suksesi Pilkada 2020 yang dihadiri perwakilan Tim pemenangan Bapaslon, Bawaslu, Pemko dan Kepolisian di Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin, Jumat (18/09/2020).
Semua aturan saat pelaksanaan tahapan Pilkada yang dilaksanakan Bapaslon harus dengan penegakkan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk mentaati pembatasan jumlah massa pada saat tahapan kampanye nanti yang dijadwalkan 26 September – 5 Desember.
Meski bersedia menyatakan komitmen, namun rupanya ada yang masih mengganjal bagi sebagian tim pemenangan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa komitmen itu harus dibuat sementara Pemko sudah menyatakan 48 kelurahan sudah berstatus zona hijau.
Pertanyaan ini muncul dari Hendra. Hendra adalah Ketua DPC PKS Banjarmasin. Saat ini dia juga menjadi Ketua Tim Pemenangan Bakal Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, Ananda- Mushaffa Zakir.
Dia menyatakan kurang sreg dengan penetapan zona hijau yang dilakukan Pemko. Hendra menilai hal itu berlawanan dengan tindakan yang dilakukan saat ini. Dimana saat ini upaya pengetatan protokol kesehatan hingga adanya razia masker dilakukan dengan gencarnya.
“Kontradiktif dengan pernyataan Kota Banjarmasin yang dikatakan sudah zona hijau. Tapi nyatanya dalam pelaksanaannya kita harus memperketat. Bahkan nggak masker saja dirazia. Kok bisa? Sementara kondisi hijau,” ujarnya.
Hendra mengatakan, dirinya merasa perlu menyampaikan hal itu lantaran dikhawatirkan penetapan zona hijau berpengaruh terhadap fisiologi warga kota. Bahkan dia mengkhawatirkan bahwa penetapan zona hijau hanya pencitraan yang dilakukan Pemko.
“Padahal angka saat ini meningkat kasus CoVID-19 Jangan-jangan dikhawatirkan hanya sekedar pencitraan saja bahasanya dari Pemko. Bahwa penanganan CoVID-19 berhasil. Padahal saat ini semakin ketat dan berbahaya kan,” kata Hendra.
Kendati demikian dia menyatakan tim Ananda-Mushaffa bakal memegang komitmen yang sudah disepakati. Akan tetapi dia tetap merasa kurang setuju jika banyak kelurahan di Banjarmasin sudah dinyatakan berzona hijau.
“Makanya tak mengkhawatirkan kalau ada kesepahaman bersama kita akan menjalankan protokol itu dalam segala kegiatan. Tapi jangan lah merilis bahwa penangan CoVID berhasil di Banjarmasin. Tapi saat ini menjadi warning bahwa kita sedang tak baik-baik saja,” bebernya.
Sementara itu Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi menyatakan penetapan zona hijau tak semerta-merta menjadi euforia warga untuk tak menerapkan protokol kesehatan.
“Karena yang saat ini zoan hijau bisa berubah menjadi kuning bahkan merah. Makanya warga harus tetap mentaati protokol kesehatan,” tukasnya. (sah/KPO-1)