Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Makanan Beku Makin Digemari, Praktis dan Awet Disimpan

×

Makanan Beku Makin Digemari, Praktis dan Awet Disimpan

Sebarkan artikel ini
IMG 20200924 134934

Banjarmasin, KP – Bagi anda yang super sibuk dan tak mau repot ketika ingin makan di rumah, makanan beku (frozen food) bisa dijadikan solusi.
Makanan beku dianggap lebih praktis untuk diolah dan disajikan. Bahkan, bisa disimpan hingga berminggu-minggu sebelum dimasak. Meski sudah dibekukan, makanan ini tidak mengesampingkan kandungan gizi bagi yang menyantapnya.

Baca Koran

Frozen food kini semakin naik daun dan digemari. Kalian pasti sudah mengenal aneka makanan beku yang ada di sekitar kita selama ini, mulai dari nugget, sosis, ayam beku, bakso beku, hingga baru-baru ini muncul jenis kebab beku dan burger beku.

Di Banjarmasin, Toko Ummi Syarifah, yang berlokasi di jalan Sejahtera 2, Banjarmasin Tengah (Belakang Pasar Antasari) merupakan supplier yang memproduksi bahan baku kebab dan dimsum beku dengan bahan baku yang berkualitas.

IMG 20200924 135350
KP/Opiq
Penjualan Normal – Mupidah Ariyani saat menyusun makanan beku di dalam lemari freezer di tokonya ‘Ummi Syarifah’, Rabu (23/9). Usaha frozen foodnya berjalan normal di tengah pandemi.

“Di sini, kami menyediakan bahan baku kebab dan dimsum seperti daging sapi, ayam dan juga kambing. Bahannya kami olah sendiri, terutama bumbu-bumbunya yang kami racik dengan resep rahasia,” tutur Mupidah Ariyani, pemilik Toko Ummi Syarifah yang sudah 3 tahun menekuni usaha makanan beku.

Ia mengungkapkan, bahan baku untuk kebab terdiri dari daging sapi segar, daun selada hidroponik, saos mayones, saos tomat dan saos sambal dengan tortilla (kulit kebab) ukuran diameter 22cm utuh.
Sedangkan, untuk dimsum isiannya ada daging ayam segar, wortel dengan kulit pangsit, saos tomat dan saos sambal.

IMG 20200924 135115

“Biasanya, dalam satu bulan, kami menghabiskan 50kg daging sapi. Itu bisa menghasilkan sekitar 5000 pcs kebab. Dalam seminggu, kami dua kali produksi. Dimana tiap sekali produksi menghabiskan 6kg daging sapi dan 10kg daun selada,” katanya.

Kebab dan dimsum beku kami, lanjut Mupidah, tidak menggunakan bahan pengawet, serta bisa bertahan hingga satu bulan lamanya jika disimpan di dalam freezer.

Baca Juga :  Aturan BPJS, Demam Tidak Boleh Dirawat, Pasien Bisa Kejang-Kejang

“Ada beberapa varian untuk kebab, seperti isi daging sapi sayur, isi ayam sayur, isi full daging tanpa sayur dan full ayam tanpa sayur, harganya Rp 40.000 per box, isi 5 pcs.
Sedangkan, pilihan kebab lainnya, isian tetap sama, namun dengan tambahan keju mozarella harganya Rp 55.000 per box, isi 5 pcs. Sementara, untuk dimsum harganya Rp 30.000 per box, isi 10 pcs,” rinci Mupidah, yang memiliki reseller di seluruh wilayah Kalselteng.

Karena banyaknya permintaan dari reseller untuk menambah jenis makanan beku lainnya, ia pun baru-baru ini kembali menambah jenis frozen food di tokonya, seperti sosis, nugget, kentang, pentol ayam dan sapi, serta makanan olahan ikan dan seafood.

Ditanya tentang bisnisnya di tengah pandemi Covid-19, Mupidah menuturkan, pada awal-awal wabah Corona, usahanya sempat stagnan, lantaran terkendala pengiriman. Pasalnya, kebanyakan resellernya berada di luar Banjarmasin.

“Dulu, saat wabah Corona mulai merebak, dan ketika pemerintah setempat memberlakukan PSBB, usaha sempat tidak jalan, karena kita tidak bisa melakukan pengiriman. Tapi, itu berlangsung hanya beberapa bulan saja. Alhamdulillah, sekarang usaha makanan beku kami berjalan normal dan cukup stabil,” pungkasnya (opq/k-1)

Teks foto :

KP/Opiq
Penjualan Normal – Mupidah saat menyusun makanan beku di dalam lemari freezer di tokonya, Rabu (23/9). Usaha frozen foodnya berjalan normal di tengah pandemi.

Iklan
Iklan