Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kotabaru

Asisten Perekonomian Tinjau Stabilitas Ketersediaan Sembako di Kotabaru

×

Asisten Perekonomian Tinjau Stabilitas Ketersediaan Sembako di Kotabaru

Sebarkan artikel ini
hal 16 K Baru 3 klm 3
Foto : Dok

Kotabaru, KP – Kendati terahir terjadi penurunan harga pada barang tertentu, Ketersediaan dan distribusi sembilan bahan pokok di Kabupaten Kotabaru di tengah pandemi Virus Corona sejak awal 2020 hingga saat ini masih relatif stabil.

Disampaikan oleh Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kotabaru, H. Akhmad Rivai saat lakukan peninjauan sembako ke pasar, 6/10/2020, “Walaupun terjadi penurunan harga yang bervariasi dan malah salah satu jenis bahan pangan yang harganya drastis menurun seperti, bawang merah dan bawang putih,” katanya.

Baca Koran

Di sampaikan, Hasil pantauan di lokasi, ketersediaan ikan basah dan segar sangat berkurang, seperti ikan kembung, ikan tongkol, ikan nila, patin, ikan kakap, cumi-cumi, kepiting dan udang.

Sementara harga harga ikan sekarang, ikan kembung berkisar Rp50.000/kg, ikan tongkol Rp40.000/kg, kepiting berkisar Rp50.000 s/d Rp60.000/kg, dan udang berkisar Rp70.000 s/d Rp80.000/kg.

Sementara ketersediaan bahan pokok lainnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit berlimpah dengan harga yang mengalami penurunan dimana untuk harga bawang merah berkisar Rp28.000/kg dan bawang putih Rp22.000/kg.

Sedangkan untuk gula pasir baik yang dijual di pasar tradisional dan mini market berkisar Rp12.500 s/d Rp14.500 per kg, minyak goreng diantara Rp11.900 s/d Rp13.000/liter.

September 2020 Kotabaru mengalami deflasi sebesar 0,12 persen hal ini terjadi dikarenakan adanya penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kotabaru antara lain daging ayam ras sebesar 0,37 persen.

Bawang merah sebesar 0,25 persen, gula pasir sebesar 0,23 persen, cabai rawit sebesar 0,06 persen dan susu bubuk untuk Balita 0,05 persen.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain angkutan udara sebesar 0,22 persen, bayam sebesar 0,10%, ikan tongkol sebesar 0,09 persen, ikan kembung sebesar 0,08 persen dan beras sebesar 0,07 persen. (and/K-6)

Baca Juga :  Wabup Irup upacara Harganas ke 32
Iklan
Iklan