Iklan
Iklan
Iklan
HEADLINE

Kecewa dengan Pemerintah, BEM Seka Suarakan Sumpah Duka Pemuda Indonesia

×

Kecewa dengan Pemerintah, BEM Seka Suarakan Sumpah Duka Pemuda Indonesia

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Aksi Lanjutkan penolakan Undang-Undang Omnibus Law kembali dilakukan pada 28 Oktober 2020. Aksi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa lintas perguruan tinggi di Kalimantan Selatan itu bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda.

Android

Melalui orasi yang disampaikannya, Koordinator Wilayah (Korwil) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalimantan Selatan, Ahdiyat Zairullah mengatakan, bahwa saat ini dihari peringatan Sumpah Pemuda sesungguhnya Indonesia masih dalam kondisi terjajah,

“Para penjahat HAM masih merajalela, kebebasan pendapat dibungkam, demokrasi menghilang, oligarki makin disayang, pandemi makin parah Omnibus Law malah sah,” ungkapnya.

Menurutnya, sejarah pemuda merupakan unsur yang menarik dan esensial dalam suatu gerakan perubahan. Karena di dalam jiwa pemuda terdapat kerelaan berkorban demi cita-cita dan terdapat api idealisme yang tidak menuntut balasan, baik berupa uang atau kedudukan,

“Yang pasti, di dalam jiwa pemuda terdapat semangat yang selalu membara, bersama pemuda kita menentang segala kekuasaan yang tirani,” teriaknya.

Kemudian, Ketua BEM Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini melanjutkan, bersama pemuda kapal yang bernama Indonesia akan ditentukan maju, diam atau tenggelam.

Ia menjelaskan, peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa sebenarnya memiliki beberapa peranan yang seharusnya dapat dilakukan oleh para pemuda Indonesia.

“Beberapa peranan tersebut, diantaranya seperti Agen Of Change, Agent Of Development, Social Control Agency,” tukasnya.

Di samping itu, jika dihubungkan dengan kondisi Indonesia saat ini, menurut Ahdiyat, Omnibus Law masih menjadi isu hangat di Indonesia sampai dengan hari ini.

“Undang-Undang yang ditetapkan oleh DPR RI ini sangat banyak menuai kritik. Bukan hanya dari para buruh bahkan juga termasuk dari para pemaham dan pakar politik hingga aktivis-aktivis terkemuka,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa hal ini banyak dipermasalahkan karena salah satunya adalah proses pembuatannya hingga isi pokok didalam Undang-Undangnya sendiri.

Baca Juga:  Gol Laga Hidup-Mati Barito Bergemuruh di Balai Kota

Dan bukan hanya itu saja, BEM SEKA yang telah mengadakan berbagai macam aksi dan beberapa kali dengan tuntutan-tuntutan yang keberpihakannya kepada rakyat kecil. Namun tetap masih belum membuahkan hasil apapun dan tanpa mengetahui perkembangan dari setiap tuntutan yang telah diberikan

Oleh karena itu kita akan membacakan Sumpah Pemuda yang relevan dengan keadaan sekarang ini, inilah bentuk kekecewaan para mahasiswa sebagai pemuda dalam bentuk Sumpah Duka Pemuda Indonesia yang Berbunyi :

Pertama :
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berduka yang satu, duka terhadap negara Indonesia.

Kedua :
Kami putra dan Putri Indonesia, mengaku kecewa yang satu, kecewa terhadap pemerintah Indonesia.

Ketiga :
Kami putra dan putri Indonesia mengaku, sangat membenci kaum elit oligarki.(Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan